"Iya".
Aku menunggunya di mobil.
Kennant menyebrangi jalan.
Mobil dari arah lain bergerak begitu cepat.
"Kennant!!!!"
Aku terlambat. Mobil itu menyerempet Kennant.
Aku marah,sedih, dan kesal.
Kennant terbaring, kepalanya terbentur dahinya berdarah.
Aku panik, dan minta seseorang untuk menolong.
Akhirnya Kennant dibawa ke Rumah Sakit.
Kennant, mungkin saatnya aku memberikan berlianku, berlian yang menjadi sumber kekuatanku.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!