"Siapa?". Suaranya serak dan berat. Tetapi ku rasa aku suka suaranya.
"Tolong gambarkan rubah di dinding kuil ini, aku mohon padamu".
Dan ku harap dia mau membantuku.
Tampaknya dia kebingungan. Aku paham manusia menganggap hal seperti ini sangatlah tidak wajar dan aneh.
"Tolonglah, bebaskan aku".
Hujan semakin deras. Dan sepertinya lelaki itu akan menuruti permintaanku. Sungguh, jika aku bisa bebas dari kuil ini karenanya, aku ingin memberinya lebih, memberinya sesuatu yang berharga, yang tak dimiliki manusia manapun.
Dan benar saja, dia dengan tangannya yang kaku menggambarkan sebuah rubah kecil.
Malam itu. Aku terbebas.
Cahaya yang begitu terang menerangi seisi kuil.
Keajaiban datang kepadaku.
Tubuh rubahku berubah menjadi seorang wanita seperti saat aku hidup dahulu.
Aku sangat senang dan rasanya seperti mimpi, dan jika itu mimpi aku takut untuk bangun.