Dia diam.
"Iya Lia".
Dia memegang tanganku dan dia membawaku berteduh di bawah pohon rindang.
Hujan semakin reda.
"Lia, kenapa gua terus mimpi lo?" Tanyanya.
"gua penasaran Lia, lo siapa?". dia bertanya lagi.
"Aku rubah putih kuil tua Kennant".
"Kamu mungkin memang nggak percaya".
"Lo boleh tinggal sama gua, asal kalo tidur pisah".
"Iyalah Kennant".
Aku senang, aku bisa ikut dengannya.
Aku lupa pria tua itu pasti sedang menungguku, aku melihat ke arah tempat mobilnya.
Namun mobil itu sudah tidak ada. Ah mungkin pria tua itu sudah pergi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!