Mohon tunggu...
Aksal
Aksal Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Siswa Menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dilarang Duduk di Tepi Sungai Itu

24 November 2024   20:15 Diperbarui: 24 November 2024   20:17 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

   "Rice bowl and meat," Ucap Chico pada pelayan di hadapannya. "Lalu kau?, Pesan apa?."

   "Rice bowl and meat, Pesanan seperti dia," aku tersenyum menunjuk Chico. Chico tersenyum juga.

Pelayan itu kembali, kita bercakap-cakap selagi menunggu makanan datang.

   "Kau suka mendengarkan musik?."

   "Tidak terlalu, beberapa lagu terdengar cengeng buatku.

    "Rock?,itu tidak cengeng,bukan?."

    "Mungkin,Saya lebih banyak mendengar musisi Amerika."

    "Sebagian lagu-lagunya cengeng menurutku," ucapku.

     "Lagu siapa yang kau sebut cengeng, perempuan manis?."

      "Lupa,aku pernah mendengarnya saat tengah berada di toko pakaian saat itu."

Pesanan aku dan Chico di hidangkan. Chico menyuap makanan tersebut dan melirik tersenyum padaku. Aku mencoba Rice bowl and meat pilihan Chico. Sebenarnya bukan kali pertama aku mencicipi makanan seperti ini. Tapi aku harus jujur, daging ini terlalu matang, dan nasi, terlalu banyak buatku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun