Mohon tunggu...
Aksal
Aksal Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Siswa Menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dilarang Duduk di Tepi Sungai Itu

24 November 2024   20:15 Diperbarui: 24 November 2024   20:17 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

   "Tidak,saya pikir memang tidak ada apapun di dalam air itu."

   "Lalu?,kenapa kau memancing disini?. Sungai ini bagian dari taman,bukan?. Pasti memiliki pengelola juga."

   "Iseng saja. Bar City tutup, jadi saya pergi kemari."

   "Tidak ada larangan memancing disini?."

   "Mungkin ada,mungkin juga tidak, saya kurang tau," jawabnya. " Tapi, hanya kau yang menegur saya disini, apa kau pengelola disini?. Jika benar, Maafkan atas kelancangan saya."

Aku seketika tertawa. Dia terlihat begitu keheranan karena aku.

    "Apa aku terlihat seperti seorang pengelola?."

     "Tidak," dia melirik ke arah kopi di tangan ku. "Kau minum kopi?, aku dengar perempuan tak minum kopi."

   "Ya,sebagian begitu. Tapi aku bagian dari perempuan pengkonsumsi kopi. Meskipun tidak sering juga," jawab aku. "Kau mau?. Ada satu,Ambillah." Dia meminumnya. 

   "Tadi saya melihat Walikota di depan sana, dia di kawal oleh 5 petugas." ucapnya, selesai meminum kopi itu.

    "Benarkah?. Menurutmu dia akan ke mana?."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun