Mohon tunggu...
Aksal
Aksal Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Siswa Menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dilarang Duduk di Tepi Sungai Itu

24 November 2024   20:15 Diperbarui: 24 November 2024   20:17 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

    "Sebagian lagu-lagunya cengeng menurutku," ucapku.

     "Lagu siapa yang kau sebut cengeng, perempuan manis?."

      "Lupa,aku pernah mendengarnya saat tengah berada di toko pakaian saat itu."

Pesanan aku dan Chico di hidangkan. Chico menyuap makanan tersebut dan melirik tersenyum padaku. Aku mencoba Rice bowl and meat pilihan Chico. Sebenarnya bukan kali pertama aku mencicipi makanan seperti ini. Tapi aku harus jujur, daging ini terlalu matang, dan nasi, terlalu banyak buatku.

     "Chico?."

     "Ya,ada apa?."

     "Daging ini terlalu matang,menurutku."

     "Lalu?,ini enak. Makan saja."

Aku memindahkan daging-daging ini ke hidangan Chico. Chico terkejut, "Eh?, kenapa di pindahkan ke saya?."

    "Aku sudah bilang, daging ini terlalu matang,Chico."

    "Makan nasi saja?,tidak masalah?," Ucap Chico. "Ganti sup saja ya,mau?." Aku mengangguk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun