"Ke bar City, mungkin. Wine dan harga di sana cukup enak menurut saya.
  "Hussst, berhenti berbicara begitu kepada Walikota."
  "Ini kemungkinan saja."
  Aku duduk di samping dia saat itu. Mencoba memegang kail pancingnya yang tidak di makan oleh apapun. Sungai ini begitu jernih, paling hanya beberapa gurguran daun terbang dan itupun langsung di bawa langsung aliran air sungai ini.
Dia mengambil sigaret dari wadahnya. Menyalakan dengan perlahan kembali dan melirik ke arahku.
  "Ada apa?."tanyaku membalas lirikannya.
  "Saya Chico," dia memperkenalkan. Saya menatap dan mengangguk ke arahnya.
  "Chico apa?."
  "Apanya yang apa?."
Aku tertawa. "Namamu, hanya Chico saja?."
  "Francisco."Â