"Bukan Amerika?,benar?."
  "Papa saya Italia,Mama saya lahir Amerika tapi cukup lama tinggal di Italia. Ya,dan akhirnya kembali kemari lagi."
Chico melirik ke arah langit. Menatap sekitar dan seketika membereskan kail pancing seraya berucap, "Saatnya makan siang." Ternyata dia taat juga pada makann siang. Sebenarnya aku jarang sekali makan siang, kerena berbagai alasan, yang pertama karena masih kenyang, kedua karena menurutku lebih enak makan pagi.
  "Mau pergi makan siang?," tanya dia.
  "mmm... Mau makan apa, Chico?," aku tersenyum.
  "saya tidak tau seleramu. Tapi pasti saya akan memesan Nasi dengan irisan daging berkualitas sedang di atasnya.
  "Menggoda,Mari coba," jawabku. "Ke Western Restaurant?, atau Italian's Restaurant?."
   "Western Restaurant."
Kita menghentikan taksi di depan The Canny Candy's , melaju melewati beberapa kendaraan di sekitarnya. Melewati Football Arena City dan beberapa bar yang masih tutup lainnya.
  Kita turun tepat di halaman Western Restaurant. Semua meja di dalam hampir terisi dan hanya ada satu meja dekat jendela dengan hiasan vas kecil dan satu barang bagian dari restoran ini.
Kita duduk pada meja yang tersisa satu tersebut.