Mohon tunggu...
Aksal
Aksal Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Siswa Menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dilarang Duduk di Tepi Sungai Itu

24 November 2024   20:15 Diperbarui: 24 November 2024   20:17 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

    Akhirnya kita makan tanpa kendala. Aku dan Chico menikmati menit-menit ini. Memandangi kota padat lewat jendela Western Restaurant ini. Di halaman Western Restaurant, Chico melingkarkan tangannya di pinggangku, dan hampir 10 menit kita menunggu taksi, akhirnya kita memutuskan untuk berjalan beberapa meter menuju Garden City, biasanya terdapat banyak sekali taksi lewat di sekitar sana.

Garden City sudah kita lewati beberapa menit lalu. Aku pikir sekarang harus segera kembali ke apartemen, kita berhenti di sekitar Bar City bersama.

    "Chico?,aku harus segera kembali," ucapku.

    "Kamu mau mencatat nomerku?."

    "Ya,Boleh."

Chico membantuku memberhentikan taksi di halaman Canny Candy's, Aku kembali menggunakan taksi menuju apartemen dan di perjalanan ini. Chico, nama itu akan samar-samar teringat pada malam nanti.

Malam ini aku hanya menjelajahi ponselku. Tidak ada pesan apapun dari Chico, aku benar-benar belum dapat tidur saat ini. Dan semoga aku dapat tidur malam ini.

Ponsel membangunkan ku, Aku mendapat pesan dari Chico, "Hei Girl, ada jadwal apa hari ini?," tulisnya.

Pagi-pagi seperti ini dia sudah mengirimkan pesan,tapi tak apa lah. Sebenarnya aku belum memiliki jadwal hari ini. Tapi sepertinya aku berpikir untuk makan di luar siang ini.

Akhirnya kita bertemu di Garden City, dia duduk di salah satu bangku seraya menghisap sigaret nya. Tadinya saya akan mengagetkan Chico, tapi dia sudah lebih duluan melihatku.

    "Hei,The girl from ipanema goes walking,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun