Mohon tunggu...
Rizqi Arie Harnoko
Rizqi Arie Harnoko Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Media and sports enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

MNC Group dan Emtek Makin Dominasi Industri TV di Era Disrupsi Digital Meski Beberapa Stasiun TV Lain Tumbang, Kenapa?

26 Januari 2025   12:57 Diperbarui: 26 Januari 2025   14:19 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi proses produksi di industri TV (Sumber: Pixabay/paulbr75)

Transvision yang diharapkan mampu menyaingi MNC Vision juga tak mengalami perkembangan signifikan, karena tidak adanya konten olahraga ditambah dengan hengkangnya Paramount Group (khususnya Nickelodeon) meski masih mempertahankan HBO Group dan afiliasinya.

Apalagi untuk penonton film sendiri, target market yang disasar sudah beralih ke Netflix dan lain-lain.

Perkembangan Transvision yang terkesan "mandek" meski sudah meluncurkan brand Nusantara HD untuk membidik pelanggan menengah ke bawah juga tidak banyak membawa keuntungan berarti.

Sebab pelanggan menengah ke bawah sudah terlanjur menjatuhkan pilihannya ke K-Vision dan Nex Parabola.

Platform OTT CubMu yang dikelola Transvision juga belum menunjukkan gebrakan berarti karena kemampuan finansial Trans Media yang tak sekuat MNC Group dan Emtek untuk membeli konten olahraga premium.

Trans Media juga masih dilanda "trauma" untuk mengambil hak siar sepak bola (kecuali untuk event pra-musim seperti Soccer Champions Tour) karena proyek Piala Dunia 2018 yang dianggap tak memberikan keuntungan berarti, dan hanya mampu menaikkan performa Trans TV sesaat ketika turnamen berlangsung.

Bahkan ajang bulutangkis Indonesia Open sekalipun yang rutin disiarkan Trans7 sejak 2008 juga ikut dilepas oleh Trans Media karena syarat dari BWF untuk produksi yang dianggap memberatkan, mengingat adanya keharusan untuk menyediakan world feed untuk delapan hingga sepuluh laga per hari serta harus ready untuk dua court sejak 2023 pada turnamen level Super 1000 (terlepas dari kewenangan penentuan hak siar yang menjadi tanggung jawab PBSI di ajang ini).

Praktis Trans Media hanya menyisakan MotoGP sebagai andalan satu-satunya untuk konten olahraga, itupun Dorna kini membatasi kewenangan penyiarannya hanya melalui platform FTA seiring dengan masuknya SPOTV sebagai pemegang hak siar di platform pay TV dan OTT.

Itu artinya GP Mania yang tidak terjangkau dengan sinyal TV digital Trans7 harus berlangganan platform milik MNC Group, Emtek (Vidio only), atau Telkomsel Group (dalam hal ini IndiHome TV) serta First Media agar bisa menyaksikan aksi para rider kelas dunia berlaga di lintasan balap.

Dan perlu dicatat juga, SPOTV juga memiliki platform OTT secara mandiri dengan nama SPOTV NOW.

Sehingga fakta tersebut semakin menguatkan dominasi MNC Group dan Emtek di industri TV yang sangat sulit dilawan oleh pemain lain.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun