Mohon tunggu...
Rizqi Arie Harnoko
Rizqi Arie Harnoko Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Media and sports enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

MNC Group dan Emtek Makin Dominasi Industri TV di Era Disrupsi Digital Meski Beberapa Stasiun TV Lain Tumbang, Kenapa?

26 Januari 2025   12:57 Diperbarui: 26 Januari 2025   14:19 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal jika dicermati, sebagian MOJI Buddy yang mengikuti perjalanan MOJI sejak era O Channel sesungguhnya lebih menginginkan program asing (kecuali konten dari India) sebagai alternatif hiburan di saat tidak ada siaran langsung olahraga sekaligus agar bisa membedakan diri dengan SCTV dan Indosiar dari sisi branding stasiun TV itu sendiri.

Sebab di era kepemimpinan Hendy Lim, MOJI terbilang cukup banyak menayangkan program dari mancanegara mulai dari dokumenter olahraga hingga berbagai macam film.

Lalu jika dipaksakan membuat program sendiri (selain drama dan news), ada kemungkinan estimasi biaya operasionalnya bisa melebihi pendapatan yang diraih dari iklan yang masuk.

Walau begitu, MOJI tidak serta merta melupakan Kpopers dengan menayangkan update terbaru mengenai dunia hiburan Korea Selatan di program BISIK Pagi dan sempat juga menayangkan SBS Gayo Daejeon 2023 pada momen Hari Valentine 2024 yang bersamaan dengan digelarnya Pemilu Serentak.

Upaya mempertahankan citra sebagai "TV anak muda" dari MOJI juga dilakukan dengan menghadirkan JKT48 sebagai bintang tamu pada rangkaian acara Fun Volleyball (dengan bantuan IEP selaku production leader) yang mempertemukan Red Sparks versus Indonesian All Stars. 

Sementara Mentari TV yang mengusung sebagai stasiun TV untuk anak-anak, awalnya sempat dipandang sebelah mata karena kegagalan Spacetoon saat bersiaran secara terestrial di masa lalu.

Namun faktanya setelah ASO, stasiun TV ini justru berkembang lebih baik tidak hanya karena program yang menarik pemirsa seperti Pororo dan Tayo.

Tetapi juga didukung oleh coverage area yang nyaris setara dengan SCTV dan Indosiar sehingga mudah dijangkau oleh pemirsa yang selama ini hanya mengenal dua stasiun TV flagship Emtek ini.

Secara peringkat, Mentari TV kini bisa terbilang konsisten menduduki jajaran sepuluh besar sekaligus mengalahkan RTV sebagai pesaing terdekatnya.

Bahkan pernah juga menduduki posisi lima besar mengalahkan Trans TV dan Trans7 serta sempat pula sesekali menyalip peringkat RCTI.

Dari sisi finansial, Mentari TV juga dapat dikatakan sehat karena efisiensi proses bisnis yang banyak menggunakan infrastruktur bersama dengan SCTV dan Indosiar (termasuk penggunaan studio jika membutuhkan in-house production melalui PH di bawah naungan Emtek).

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun