Mohon tunggu...
Rizqi Arie Harnoko
Rizqi Arie Harnoko Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Media and sports enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

MNC Group dan Emtek Makin Dominasi Industri TV di Era Disrupsi Digital Meski Beberapa Stasiun TV Lain Tumbang, Kenapa?

26 Januari 2025   12:57 Diperbarui: 26 Januari 2025   14:19 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ketinggalan pula Vidio.com turut diluncurkan yang pada awalnya menyerupai YouTube sebelum bertransformasi menjadi layanan over the top (OTT) layaknya Netflix dan lain-lain.

Sempat juga memiliki TV berbayar Nexmedia dengan basis transmisi DVB-T2, sebelum bertransformasi menjadi Nex Parabola di tahun 2019.

Sementara Trans Media membuat gebrakan dengan mengakuisisi Detik.com pada tahun 2011, diikuti dengan mencaplok Telkomvision di tahun 2013 dan mengubahnya menjadi Transvision sejak Mei 2014.

Diikuti pula dengan lahirnya CNN Indonesia pada tahun 2015 (diperkenalkan sejak akhir 2014) sebelum disusul CNBC Indonesia mulai tahun 2018 dalam bentuk saluran TV linear maupun portal berita.

Namun bersamaan dengan ini pula, masa kejayaan Trans Media harus berakhir seiring dengan dihentikannya program Yuk Keep Smile (YKS) karena sebuah kontroversi.

Dan saat itu pula, VIVA Group menjelma menjadi "kuda hitam" di industri pertelevisian dan bangkit seiring dengan berubahnya wajah ANTV yang sebelumnya dikenal sebagai "TV Liga Indonesia".

Rangkaian serial India dan Turki serta beberapa program unggulan lainnya perlahan-lahan mengangkat performa ANTV hingga sempat menjadi TV nomor satu di tahun 2017.

Begitupun dengan tvOne yang mantap mempertahankan posisinya sebagai TV nomor satu di antara TV berita lainnya.

Musim panen ANTV di tahun 2016-2017 juga turut membawa dampak positif terhadap tvOne yang tidak hanya membutuhkan tayangan berita saja.

Uang yang dihasilkan dari pendapatan iklan melalui penayangan program unggulan seperti serial India dan Turki serta tayangan ulang sinetron lawas Indonesia cukup membantu tvOne untuk menyiarkan Liga 1 (hanya musim 2017 dan sebagian laga musim 2018), Liga 2 (musim 2017-2019), hingga menambah intensitas penayangan Live World Boxing demi melengkapi keberadaan One Pride MMA yang sudah diselenggarakan sejak 2016.

2018-sekarang: Era Disrupsi Digital dan Analog Switch Off (ASO)

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun