Mohon tunggu...
Rizkikazahra
Rizkikazahra Mohon Tunggu... Penulis - chill bro', chill vibes✨, with the cherry on top🍒

Live, chase, run, happy happy^^

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Beri Waktu, yang Termangu Akan Temukan Pelabuhannya

9 Februari 2021   20:45 Diperbarui: 9 Februari 2021   21:02 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

''Maaf. Aku tidaka bermaksud seperti itu. aku hanya sangat marah saat itu.'' Gangga menyesal telah berkata seperti itu sebab tidak biasanya ia mengatakan hal kasar walaupun pada dirinya sendiri. Tapi, kali itu membuat ia sangat marah.

Semua orang di pantai itu diam tak berkutik dan hanya menyimak apa yang sedang Gangga dan Rhea bicarakan. Tak biasanya ia terlihat sangat dekat seperti itu.

''Tidak apa-apa. Keinginanmu untuk mati itu bukan salahmu. Atau kabur dari rumah seperti ini, semuanya bukan salahmu. Ini juga bukan karena kamu terlalu lemah dan bukan karena kamu membangkan pada orang tuamu juga. Ya, kita masih 17 tahun. Menurutku, orang dewasa dan dunialah yang membuatmu berpikir kalau kamu salah.  Kamu tidak punya kesalahan sama sekali. Jadi, ayo kita lalui ini bersama. Aku tidak ingin kehilangan sahabatku.''

''Terima kasih!''

''Wah, ahahaha... Rhea memang hebat berkata-kata.'' Dikta menyanjung sahabatnya itu dengan senang tapi agak sedikit meledek.

''Benar juga. Setelah kamu sering menulis di Instagram, kamu jadi semakin pandai berkata-kata hingga penulis terkenal mengikuti akunmu. Kamu memang ditakdirkan sebagai seorang penulis.'' Gangga pun ikut menyanjung sahabatnya itu.

''Hm... itu berkatmu juga!''

Hari sudah cukup gelap saat itu, terlihat lampu mobil yang silau menyeret mendekati Gangga dan Rhea. Rhea melambaikan tangannya pada si pengemudi, Jisa. Ya, kakaknya menjemput mereka sebab sudah tidak ada lagi jadwal bus yang berhenti menarik penumpang di sebuah tempat pemberhentian bus yang terakhir itu. Rhea melambaikan tangannya seperti salam selamat datang pada kakanya.

Dibuka kaca mobilnya, Jisa tidak berhenti mengoceh pada mereka berdua dan tidak sadar bahwa sudah hampir 2 menit ia berbicara sendiri sebab mereka hanya tertunduk diam. Selang itu, Jisa memperbolehkan mereka berdua masuk dan duduk di belakang. Diambilnya satu kantung keresek putih di jok samping kemudinya lalu diberikan pada mereka berdua. Tak lupa, Jisa juga membelikan mereka kopi panas untuk menghangatkan tubuh mereka sehabis bermain di pantai tadi.

Di tengah perjalanan, Jisa memberhentikan mobilnya dan melihat ke belakang mereka berdua sedang tertidur pulas. Ia keluar mobil lalu memencet tombal bertuliskan panggil pada kontak yang dinamainya 'ibu'.

''Halo, ibu. Aku sudah bertemu mereka. Mereka baik-baik saja, Jangan khawatir. Pasti aka nada kalanya mereka seperti ini.''

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun