Yuri : Kami khawatir! Hubungilah kami jika engkau sudah menyalakan handphonemu.
Rhea : Hei! Kamu anak kecil? Tiba-tiba kabur dari rumah?!
Kale : Itu bisa saja terjadi. Gangga, semua orang menglhawatirkanmu.
''Oh, dia membacanya. Gangga membacanya.'' Rhea yang sedari tadi menatap layar handphonenya girang karena Gangga sudah mengaktifkan handphonenya dan memberitahu teman-temannya.
Hamparan laut berwana biru dengan gunung hijau dan langit yang membari warna kuning sungguh cocok dalam pewarnaan alam indah ini. Banyak pula burung-burung putih yang menghiasi bak icon karakter gif yang berterbangan. Suara derusan ombak yang mengamuk juga membuat riuh hati siapapun orang yang berada di tempat itu.
Gangga kembali ke tempat pemberhentian tadi menunggu teman-temannya datang. Menahan lapar, saat mereka datang ia tidak dapat mengontrol wajahnya yang terlihat lesu seperti belum makan selama seminggu. Ia tidak menghiraukan celotehan-celotehan yang teman-temannya beri dan mengalihkan pembicaraan dengan kepolosannya.
''Jika pergi kea rah sana, ada laut. Seperti yang aku kirimkan, ayo kita Pergi melihat laut.''
Melihatnya berbicar aseperti itu sambil memegang perut, Dikta nyeloteh sambil tertwa melihat tingkah aneh sahabatnya itu.
Mendengar celotehan Gangga, Dikta kesal ia masih menghargai laut dibandingkan perutnya.
'' Hei, tidak perlu melihat laut. Ayo kita cari makan saja!''
Kale ikut meneruskan perkataan Dikta.