"Nona, ada sedotan?", kembali Kang Arya bertanya.Â
"Sedotan itu apa?"
"Sedotan.. Sedotan.. Sssrruuuttt...", Kang Arya kembali memeragakan tangannya.Â
"Ho, pipa? "
"Hah?! Pipa?!", serentak mereka yang sedang duduk hampir berteriak bersamaan. Mereka tertawa geli. Terbayang bagaimana caranya minum pakai pipa.Â
Anak perempuan itu pun ikut tersenyum geli sambil menutup mulutnya. Lalu ia masuk ke dalam kios dan mengambil beberapa sedotan dan menyerahkannya lewat ram kawat. Sekarang nenek dan anak perempuan itu ada di dalam.Â
"Warung disini memang gini ya? Pakai ram kawat?", tanya Ratih.Â
"Warung? Disini sonde ada warung", jawab anak itu keheranan.Â
"Ini? Ini warung kan?", Ratih menunjuk kios.Â
"Hehe. Ini bukan warung. Ini kios. Disini, yang namanya warung itu berarti tempat makan. Ada di Oesao.", jelas anak itu.Â
Ratih mengangguk. Teman-temannya yang lain terlihat asyik ngobrol sendiri sambil menikmati segelas minuman rasa buah dan melihat-lihat tanaman di sekitar kios.