Mohon tunggu...
Aristia PM
Aristia PM Mohon Tunggu... Guru - Hanya seorang guru yang belajar nulis

Skenario terbaik berasal dari takdir Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Lorosae | Bab 6 | Menyusuri Selatan

21 Januari 2019   01:32 Diperbarui: 21 Januari 2019   07:03 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Ho, bae su! Tidak apa-apa. Bapak-bapak dong muslim ju ko?", Pak Yakob tak menanyai Nia karena Nia berkerudung. Jelas sama dengan Ratih. 

"Oh, saya muslim dengan Bang Ahmad. Beli Gusti Hindu. Bang Jacky Katolik.", terang Kang Arya. 

"Ho? Lu katolik? Beta ju katolik.", tanya Pak Yakob kepada Bang Jacky. 

Bang Jacky terharu. Dia tiba-tiba berdiri memeluk Pak Yakob lalu menangis. Seakan bertemu kembali dengan saudara yang telah lama hilang. Ah, Bang Jacky! Wajah Flores nampak sangar, tapi hati lembut, mudah sekali terharu. Mudah sekali menangis. 

"Oh, Bapak! Saya kira ga akan ketemu saudara seiman. Saya lihat sepanjang jalan tidak ada Kapela. Saya sedih, takut tidak bisa ibadah lagi hu.. hu.. hu.. ", Bang Jacky masih memeluk erat Pak Yakob. 

"Ada Kapela di desa ini. Persis di belakang jalan ini. Kita bisa ibadah sama-sama."

"Hu... Trima kasih, Bapak! Hu.. Hu.. Hu.." 

Nia yang memerhatikan Bang Jacky ikut terharu, tapi masih bisa menahan air mata. 

"Gimana kita ya Teh Ratih? Ga ketemu masjid sama sekali.", Nia berbisik kepada Ratih. 

"Iya Teh Nia. Aku kira Kristen dengan Katolik itu sama. Sebegitunya ketemu saudara seiman. Gimana kita ya? ", jawab Ratih berbisik. 

Bang Jacky melepaskan pelukannya. Ia kembali duduk dengan tenang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun