Mohon tunggu...
Aristia PM
Aristia PM Mohon Tunggu... Guru - Hanya seorang guru yang belajar nulis

Skenario terbaik berasal dari takdir Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Lorosae | Bab 6 | Menyusuri Selatan

21 Januari 2019   01:32 Diperbarui: 21 Januari 2019   07:03 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Kang Arya dan teman-temannya berjalan kembali pulang. Di tengah perjalanan, terlihat sebuah kios yang agak besar, tanpa ram kawat. Mereka mampir sebentar untuk membeli beberapa kebutuhan pangan seperti beras, telur dan minyak goreng. Setidaknya, siang ini mereka tak akan makan mie instan dulu. 

Hari semakin terik. Tak terdengar adzan sama sekali. Dari belakang terdengar ada suara mobil berjalan pelan. 

"Bapak, ibu! Mari naik! Bapak ibu yang tidur di KCD to?"

Mereka tak kenal orang ini. Tapi nampaknya penduduk desa memang sudah tahu ada guru dari pusat yang menginap di KCD. 

Tanpa pikir panjang, Kang Arya dan teman-temannya naik ke dalam mobil box. Lumayan daripada harus berjalan di bawah sinar matahari terik. Perjalanan jauh pula. Setidaknya mereka tak perlu langgar kali. Mobil box akan masuk ke dalam sungai, melintasinya untuk masuk ke Desa Pakubaun. 

Bang Ahmad berdiri menggantung di belakang box. Berpegangan pada sisi atas box. Sementara yang lain terbanting-banting di dalam box karena tidak ada pegangan. 

Tak terlalu lama, mobil box berhenti tepat di depan KCD. Kang Arya dan teman-temannya berterima kasih kepada supir dan orang yang duduk di sebelahnya. 

Penduduk desa ini sangat ramah, maa syaa Allah. Walau mereka belum mengenali orang baru, tapi tak ada niatan mereka untuk berbuat buruk sedikit pun. Bahkan mereka dengan sukarela menawarkan bantuan. Barang-barang yang ditinggalkan di KCD pun aman, tidak ada yang hilang.  Inilah Tanah Timor dengan keramahan penduduknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun