Mohon tunggu...
Aristia PM
Aristia PM Mohon Tunggu... Guru - Hanya seorang guru yang belajar nulis

Skenario terbaik berasal dari takdir Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Lorosae | Bab 6 | Menyusuri Selatan

21 Januari 2019   01:32 Diperbarui: 21 Januari 2019   07:03 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Memang kita mau kemana?", tanya Bang Ahmad. 

"Kemarin kita sudah ke utara. Sekarang kita ke selatan. Kata orang depan, katanya SMP tempat kalian ngajar ada di selatan. Dekat laut.", jelas Kang Arya. 

"Wah? Jauh ga dari sini?", tanya Beli Gusti. 

"Ga tahu. Kita jelajahi saja." 

Selama ini, ketika mereka bertanya alamat suatu tempat, orang-orang sering menjawab "dekat saja." sambil memberi isyarat telunjuk, seakan jauh. Kenyataannya, jarak yang dekat menurut penduduk setempat terasa jauh menurut orang baru. 

Bang Jacky tak berkata sedikit pun. Ia terlihat makan dengan lahap. Tak ada kesedihan lagi yang mengukir wajah Floresnya. 

"Pa, Ratih mau ke pantai selatan. Mau lihat sekolahannya Bang Ahmad, Beli Gusti & Bang Jacky."
SMS tertunda. Bapak.
*** 

Udara pagi masih sangat segar. Tanpa hingar bingar kemacetan dan kesibukan manusia. Waktu seakan melambat. Dihirupnya udara pagi sambil sedikit menggerakan badan, melemaskan otot yang terasa mulai pegal. 

Kang Arya dan teman-temannya  mulai berjalan kaki menyusuri jalan berlumpur. Mereka harus berjalan hati-hati, memilih batu yang menyembul dari balik lumpur agar alas kaki tak terperosok ke dalam lumpur hitam yang kedalamannya sulit diterka. 

Genangan demi genangan air dilalui dengan hati-hati. Tanah benar-benar basah, membersamai embun pagi yang menetes perlahan di antara dedaunan. Semalam memang turun hujan, mendinginkan suhu udara Tanah Timor. 

Di sisi kanan-kirinya terlihat pohon pisang menghijau. Ada juga beberapa tanaman semak menghiasi jalan kecil yang hanya muat dilalui satu mobil. Jam menunjukkan pukul enam pagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun