Mohon tunggu...
NN
NN Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Asisten Pribadi Artis

Asisten Pribadi Artis

Selanjutnya

Tutup

Roman

Rindu Yang Tenggelam

23 Desember 2024   10:11 Diperbarui: 23 Desember 2024   10:11 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rindu Yang tenggelam

Gazi menghela napas panjang, menatap Rindu dengan penuh pengertian. "Aku sudah tahu, Rindu. Aku sudah tahu tentang perasaanmu padanya. Aku tidak akan menyalahkanmu, karena aku tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang dengan sepenuh hati. Tapi aku ingin kau ingat satu hal."

Rindu menatap Gazi dengan penuh perhatian.

"Apa pun yang kau pilih, aku akan tetap mencintaimu, dan aku akan selalu ada untukmu. Aku tahu kita punya anak-anak yang membutuhkan kita berdua, dan kita punya banyak kenangan indah bersama. Aku tidak akan pernah memaksamu untuk memilihku jika hatimu tidak ada di sini."

Rindu merasa seperti ada batu besar yang terangkat dari pundaknya. Gazi, suaminya, orang yang selama ini ia cintai, begitu sabar dan pengertian. Tapi apakah itu cukup? Rindu merasa bingung. Ia tahu bahwa Gazi adalah pria yang baik, yang selalu mendukungnya, namun perasaan untuk Rasha tak pernah hilang. Rasha adalah seseorang yang bisa membuatnya merasa hidup, meski itu terasa begitu rumit.

"Aku tidak tahu bagaimana cara untuk memilih, Gazi," jawab Rindu dengan suara yang gemetar. "Aku takut kehilangan semuanya. Anak-anak, keluarga kita, semuanya. Tapi di sisi lain, aku juga takut jika aku terus menekan perasaanku, aku akan semakin kehilangan diriku sendiri."

Gazi meraih tangan Rindu dengan lembut, matanya penuh kehangatan. "Kamu tidak perlu takut, Rindu. Aku akan selalu mendukungmu. Kau bisa memilih apapun yang membuatmu bahagia. Jika itu berarti kau harus pergi, aku akan melepaskanmu. Tapi jika kamu memilih untuk tetap di sini, aku akan berusaha lebih baik lagi untuk menjadi suami yang kau butuhkan."

Rindu menatap Gazi dengan mata berkaca-kaca, terharu dengan kesabaran dan ketulusan suaminya. Ia tahu bahwa Gazi adalah pria yang luar biasa, namun perasaan yang ia miliki untuk Rasha terlalu kuat untuk diabaikan. Ia merasa terbelah antara dua dunia yang sama-sama mencintainya, namun hanya satu yang bisa ia pilih.

Rindu menarik napas panjang dan menatap Gazi dengan penuh keseriusan. "Aku... aku harus pergi. Aku harus mencari kebahagiaanku sendiri."

Gazi menatap Rindu dengan mata yang sulit disembunyikan kesedihannya, namun ia hanya mengangguk. "Jika itu yang membuatmu bahagia, aku akan mendukungmu, Rindu. Aku akan selalu ada untukmu, meskipun kita tidak lagi bersama."

Rindu merasa hatinya hancur. Tapi, ia tahu bahwa keputusan ini adalah yang terbaik untuknya. Ia harus mengikuti hatinya, meskipun itu akan meninggalkan luka yang dalam. Ia meraih tasnya, beranjak dari kursi, dan memberi Gazi sebuah pelukan singkat.

"Terima kasih, Gazi. Terima kasih telah menjadi suami yang baik. Aku akan selalu menghargaimu."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun