Gazi menarik napas panjang. "Rindu, jika ada sesuatu yang mengganggu hatimu, aku ingin mendengarnya. Aku tahu, mungkin aku bukan yang terbaik, tapi aku selalu berusaha untuk memahami."
Rindu merasa sesak. Di satu sisi, Gazi adalah suami yang baik, yang selalu mendukungnya, yang telah memberi kehidupan yang nyaman untuk dirinya dan anak-anak mereka. Namun, ada satu sisi yang terus memanggilnya, satu perasaan yang tak bisa ia abaikan---perasaan terhadap Rasha yang tak pernah hilang.
"Sebenarnya... aku masih mencintainya, Gazi," suara Rindu pecah, jujur dan tanpa bisa ditahan. Kata-kata itu meluncur keluar begitu saja, tanpa ia rencanakan.
Gazi terdiam, matanya menatap dalam ke mata Rindu. Ada kedukaan yang tersembunyi di sana, namun ia tetap berusaha untuk menjaga ketenangannya. "Rasha?" tanya Gazi dengan nada yang sangat lembut.
Rindu hanya mengangguk, air mata sudah mulai mengalir di pipinya. "Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku ingin sekali bersama dia, Gazi. Tapi aku juga tahu, aku sudah berkeluarga denganmu. Aku sudah punya anak-anak, dan aku tidak ingin menghancurkan semuanya."
Gazi tidak langsung menjawab. Ia menundukkan kepala, berusaha mengendalikan perasaannya. Beberapa detik berlalu sebelum ia mengangkat wajahnya kembali, dan menatap Rindu dengan tatapan yang sulit dibaca.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi di dalam hatimu, Rindu. Aku hanya tahu satu hal---aku mencintaimu. Aku ingin kau bahagia, meskipun itu berarti harus melepaskanmu."
Kata-kata Gazi seperti petir di siang bolong. Rindu merasa dunia seakan berhenti berputar sejenak. Ia memandang suaminya, terkejut dengan pengakuan itu. Gazi, yang selama ini selalu sabar, yang selalu memberi segalanya untuk keluarganya, kini berkata demikian. Apa artinya semua ini?
"Kenapa kamu bisa berkata begitu?" Rindu hampir tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
Gazi menatapnya dalam-dalam, seolah ingin menyampaikan sesuatu yang lebih dalam daripada kata-kata yang bisa ia ucapkan. "Karena aku tahu, jika hatimu tidak ada di sini, aku tidak bisa memaksamu. Aku tidak ingin menjadi orang yang menghalangimu mencari kebahagiaanmu sendiri. Jika itu berarti kau harus bersama Rasha, aku tidak akan menghalangimu."
Rindu terdiam, hatinya terombang-ambing. Di satu sisi, ia merasa sangat mencintai Gazi, tetapi di sisi lain, ia merasa ada sesuatu yang lebih besar yang tidak bisa ia penuhi dengan suaminya---perasaan terhadap Rasha yang selalu membekas.