Mohon tunggu...
NN
NN Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Asisten Pribadi Artis

Asisten Pribadi Artis

Selanjutnya

Tutup

Roman

Rindu Yang Tenggelam

23 Desember 2024   10:11 Diperbarui: 23 Desember 2024   10:11 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rindu Yang tenggelam

Rasha menggenggam tangan Rindu dengan lembut. "Aku tahu, dan aku tidak ingin memaksamu. Tapi aku ingin kau tahu satu hal, Rindu. Aku akan selalu mencintaimu, apapun yang terjadi. Aku akan menunggu sampai kau siap."

Rindu menatap Rasha dengan mata yang penuh kerinduan. Tangan Rasha terasa hangat, namun Rindu tahu, ia harus memilih. Memilih antara dua dunia yang begitu berbeda, namun sama-sama penuh dengan cinta.

Ketika Rindu kembali ke rumah, Gazi sudah menunggu di ruang tamu. Ia duduk di sana dengan ekspresi yang tidak bisa disembunyikan. Rindu merasakan betapa perasaan mereka semakin dekat, namun ia tahu bahwa ia tidak bisa lagi berdiam diri.

"Gazi," kata Rindu dengan suara gemetar. "Aku tidak bisa terus seperti ini. Aku tidak ingin menyakitimu, tapi aku juga tidak bisa terus menahan perasaan ini."

Gazi menatapnya dalam-dalam, seperti sedang menunggu kata-kata yang sudah ia duga. "Aku tahu, Rindu. Aku tahu kamu mencintainya."

Rindu merasakan air mata menetes di pipinya. "Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, Gazi. Aku merasa sangat terjebak."

Gazi mendekat, mengelus rambut Rindu dengan lembut. "Aku ingin kau bahagia, Rindu. Jika itu artinya kita harus berpisah, aku akan melepaskanmu. Tapi aku akan selalu mencintaimu."

Rindu berdiri di persimpangan antara dua dunia yang penuh dengan cinta, dan hatinya hancur karena tidak bisa memiliki keduanya. Perasaannya bergulir seperti ombak yang tak pernah bisa berhenti. Namun, dia tahu satu hal---keputusan ini akan mengubah segalanya.

Bab 8: Menanti Jawaban

Pagi itu, Rindu terbangun dengan perasaan yang lebih berat dari biasanya. Rumah yang dulu terasa penuh dengan keceriaan kini seakan terasa hampa. Rea dan Gio sudah berangkat sekolah, dan suasana rumah yang biasanya ramai kini tampak sunyi. Gazi masih tidur di kamar mereka, dan Rindu merasa seolah dunia bergerak lambat di sekitarnya. Ada banyak hal yang mengganjal di dalam hatinya, namun semuanya terlalu rumit untuk diungkapkan.

Malam sebelumnya, ia telah berbicara dengan Gazi. Kata-kata yang keluar dari mulutnya seakan tidak bisa diambil kembali. Rindu merasa terjepit antara dua dunia yang saling bertentangan---satu dunia yang ia bangun dengan suaminya, Gazi, dan dunia lain yang terasa penuh gairah dan kenangan manis bersama Rasha. Namun, ia tahu bahwa ada satu hal yang harus ia pilih, meskipun itu terasa sangat sulit.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun