Â
BAB I
KEHIDUPAN DUNIAWI MANUSIA
Manusia sebagai salah satu makhluk Tuhan akan menjalani tugasnya selama hidup di dunia. Pada umumnya merekapun saling berbuat kebaikan satu dengan yang lain walaupun ada pula sebagian dari mereka yang berbuat tidak baik.
Manusia-manusia terbagi ke dalam beberapa golongan yang disebut sebagai agama. Walaupun pada dasarnya setiap agama mengajarkan kebaikan dan disampaikan melalui utusan-Nya, yang berarti pada hakikatnya adalah sama. Tetapi yang berkembang adalah setiap golongan merasa lebih baik, lebih sempurna
dibandingkan golongan lainnya, yang terjadi kemudian adalah saling berbangga, saling menghujat dan saling mencaci secara langsung ataupun tidak langsung dan membuat kekurangan golongan lainnya menjadi muncul kepermukaan. Mereka tidak mengetahui bahwa ternyata tujuan setiap agama itu pada hakikatnya adalah hendak mencapai tujuan yang sama, yaitu bagaimana mendapat kemuliaan dalam kehidupan di akhirat kelak. Mereka tidak bisa dipersalahkan sepenuhnya, dikarenakan para pemuka dari setiap golongan-golongan itu memberikan doktrin dan mengkondisikan pikiran mereka seperti itu.
Ajaran yang membawa kebaikan dan kasih sayang kepada sesama seperti terlupakan. Mengapa bisa terjadi hal demikian? Sangat disayangkan tetapi begitulah faktanya. Hal ini dikarenakan sebagian besar mereka yang dianggap memiliki pengetahuan lebih dan dihormati sebagai pemuka dari suatu golongan, tetapi sesungguhnya pengetahuan mereka bukanlah mengarah kepada pengetahuan yang sejati, karena diliputi oleh kebanggaan diri sehingga seperti terlupakan, bahwa sebenarnya mereka yang dianggap lebih tinggi memiliki keterbatasan pengetahuan dan bahkan ada yang tidak memiliki pengetahuan yang pantas.
Dapat dibayangkan apa jadinya bila seseorang yang berpura- pura mengetahui sesuatu padahal kenyataannya adalah kosong, membimbing manusia lainnya untuk dibawa kesuatu jalan atau perjalanan yang tanpa tujuan pasti. Mereka akan berputar-putar tanpa tahu arah yang harus dituju. Mereka sibuk membenahi diri dan mencari sesuatu yang sesungguhnya tidak mereka ketahui harus mencari apa.
Dapat dipastikan apa yang terjadi kepada mereka yang dibimbing, bukannya berhasil dengan selamat dan mencapai tujuan akhir malah sebaliknya, bertindak tanpa suatu panduan yang benar, berjalan tanpa arah dan akhirnya sebelum mencapai tujuan akhir mereka ada yang tersesat, karena begitu banyaknya jalan yang berliku dan sebagian lagi menghabiskan umurnya untuk mencari sesuatu yang mereka sendiri tidak tahu. Itulah kenyataan yang berlaku hingga saat ini di dalam perjalanan hidup manusia pada umumnya.
Aku tahu seandainya Yang Maha Kuasa berkehendak, maka semua manusia pasti akan mencapai tujuan dengan benar dan sempurna. Tetapi itulah hikmah keadilan, keseimbangan dan juga kasih sayang dari Yang Maha Kuasa. Agar setiap manusia dalam mengkaji dan mencari tentang pengetahuan ketuhanan yang benar
haruslah sampai kepada suatu kepastian. Dengan menggunakan akal pikir dan yang utama menggunakan nurani. Akal pikir dapat saja menipu atau berbuat salah karena keterbatasannya sebagai manusia, tetapi nuranilah yang akan menuntunmu mencapai tentang pengetahuan ketuhanan dan kebenaran yang sesungguhnya.