Sistem pengajaran Islam yang sedang berjalan dan berkembang sebagai bentuk dan persyaratan pelaksanaan hukum Islam, diberi kesempatan dan jaminan untuk terus berkembang serta mendapat perhatian dan dukungan dari Pemerintah. Sesuai dengan ajaran Islam, pendidikan merupakan bagian esensial dari tujuan manusia untuk berbakti (beribadah) dan takwa kepada Tuhan dan harus dilaksanakan dengan sepenuh kesadaran tugas atau tanggung jawab. Pendidikan di Indonesia sejak zaman penjajahan (zaman kemerdekaan) dibagi menjadi dua yaitu:
a)Sebagai Lembaga
Pendidikan Islam sebagai lembaga tumbuh dan berkembang pesat pada masa kemerdekaan, antara lain pesantren, pondok pesantren, madrasah, dan universitas. Pesantren yang telah tumbuh selama ratusan tahun di era kemerdekaan memiliki ruang untuk berkembang. Namun, sekolah ini juga terbagi menjadi dua bagian, negeri dan swasta. Sekolah swasta ini juga terbagi menjadi sekolah Islam dan non-Muslim. Kemudian, madrasah diperkenalkan pada tahun 1975 melalui Keputusan Menteri No. 3 berlangsung hingga tahun 1990. Dokumen SK 3 Menteri Agama Mendik Bud dan Menteri Dalam Negeri, isinya sekolah madrasah setara dengan sekolah, dan bisa dikatakan madrasah adalah sekolah yang bercirikan Islam.
b)Pendidikan Islam sebagai Mata Pelajaran
Pengajaran Islam formal telah tertanam di sekolah-sekolah sejak tahun 1946, ketika pengajaran agama dimulai di sekolah umum. Setelah pemerintah memperhatikan pendidikan agama Islam, pengaruh gagasan reformasi yang berkembang di dunia Islam dan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia menunjukkan bahwa mata pelajaran umum secara bertahap diintegrasikan ke dalam kurikulum madrasah.Â
Buku-buku pelajaran agama, seperti halnya buku-buku informasi umum yang digunakan di sekolah-sekolah umum, mulai diselenggarakan secara khusus di tingkat madrasah. Kemudian muncullah madrasah yang tergabung dalam sistem berjenjang berupa sekolah modern seperti SD untuk SD, Madrasah Tsanawiyah untuk SMP dll.
BAB III
A. Kesimpulan
 Membicarakan perkembangan Islam sebelum kemerdekaan tidak lepas dari mengkaji peran Belanda, Inggris, dan Jepang yang juga banyak mempengaruhi perkembangan Islam. Islam Indonesia merupakan bagian integral dari budaya Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia menganut Islam. Hubungan yang begitu dekat antara Islam dan Indonesia sebagai wilayah regional berarti bahwa lebih dari tiga abad penjajahan Belanda dan Jepang gagal dalam upaya de-Islamisasi ketika iman Islam dicabut dari umat Islam.Â
Kekuatan politik Islam awal kemerdekaan Masyumi didirikan pada tanggal 7-8 November 1945 dalam Kongres Islam Indonesia di gedung Madrasah Mu'alimi Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam kongres tersebut disepakati bahwa Masyumi adalah satu-satunya partai Islam. Meski Masyumi yang memperjuangkan nasib politik umat Islam Indonesia, keputusan ini tidak mengakui keberadaan partai politik Islam lainnya.
 Peran politik Islam di Indonesia sangat signifikan, mengingat bahwasanya Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduknya yang memeluk agama Islam. Gerakann politik Islam di Indonesia telah ada sejak masa kolonial Belanda, tetapi semakin berkembang setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945. Ada beberapa partai politik di Indonesia, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pengembangan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB), yang mewakili suara politik Islam dalam pemerintahan. Partai-partai ini mempunyai peran penting dalam membentuk kebijakan dan legislasi, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan moralitas dan agama.Â