Mohon tunggu...
Oumi Nuraida
Oumi Nuraida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Tugas kuliah Peradaban Islam dan Islam Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran dan Posisi Islam Pra Kemerdekaan, Masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia

15 Mei 2023   06:30 Diperbarui: 31 Mei 2023   05:53 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Serdadu Inggris dan Belanda pun tidak main-main sehingga pada tanggal 10 Nopember tentara Inggris melancarkan serangannya, dengan mengerahkan 30.000 Serdadu serta. 50 Pesawat, dan sejumlah besar kapal perang. berbagai bagaian kota surabaya dihujani bom, dan ditembaki secara membabi buta dengan meriam dari laut maupun darat. Pihak Inggris dan Belanda mengira bahwa perlawanan Rakyat Indonesia bisa ditaklukan dalam waktu 3 hari saja. 

Namun diluar dugaan, ternyata para tokoh yang terdiri dari kalangan Ulama serta Kiai-kiai pondok Jawa seperti KH Hasyim Asy'ari, KH.Wahab Chasbulloh serta kiai kiai pesantren laninya untuk mengerahkan Santri-santrinya yang tergabung dalam Laskar Hisbulloh, Sabilillah maupun yang tidak bergabung serta masyarakat umum juga ada Bung Tomo sebagai Pelopor sehingga pertempuran ini berlangsung lama . Peristiwa pertempuran ini memakan banyak korban. Dengan banyaknya yang gugur dalam pertempuran ini sehingga hari itu dikenang sebagai hari pahlawan 10 Nopember 1945.

4.Peran Islam Dalam Kemerdekaan Indonesia

 Perang kemerdekaan terasa seperti revolusi Islam bagi kaum Muslim di medan tempur, karena mereka percaya bahwa mereka sedang berperang untuk tujuan agama dan berpartisipasi dalam perang dengan cara yang Islami. Dimulai dari melihat intruksi-intruksi eksplisit dari para pemimpin Islam untuk berpartisipasi dalam perang karena diskursusu ini meberikan isyarat yang paling jelas tentang dukungan kaum muslim atas revolusi. 

Dari seruan-seruan perang umum sampai ke banjir fatwa yang menggambarkan revolusi Indonesia adalah perang suci, kaum muslim mendengar bahwasanya kewajiban berjuang itu melekat pada orang-orang beriman dan yang gugur akan menjadi syuhada . Satu penjelasan yang mendalam tentang pendekatan Islami pada perang itu ditulis oleh M. Arsad tholib lubis, seruan-seruan Islam untuk beraksi menunjukkan retorika yang menjustifikasi perang sebagai revolusi Islam.

 Saat Indonesia menyatakan kemerdekaannya, berbagai kelompok bergabung untuk membentuk negara yang merdeka dan berdaulat. Kondisi politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang sulit dan keras menyebabkan munculnya gerakan Islam di Nusantara sebagai upaya untuk melawan penjajahan baik oleh Belanda maupun Jepang. Ulama atau Kiai memainkan peran penting dalam membangkitkan kesadaran nasional bangsa Indonesia. Mereka bertindak sebagai katalisator, menggalang massa dalam perjuangan melawan pemerintah kolonial. Ajaran Islam yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan. Semangat Islam terus ditanamkan dan dijaga, karena:

1.Jihat fi Sabilillah, telah memperkuat semangat rakyat untuk berjuang melawan penjajah.

2.Izin berperang dari Allah SWT. (QS. Al Hajj : 39) "Telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, sesungguhnya mereka itu dijajah/ditindas, maka Allah akan membela mereka"

3.Kalimat yang dapat menggerakkan rakyat, yaitu takbir Allahu Akbar, selalu berkumandang dalam era perjuangan umat Islam di Indonesia.

4.Cinta tanah air sebagian dari Iman, menjadikan semangat Patriotik bagi umat Islam dalam melawan penjajahan.

 Pada kesimpulannya Akhirnya dr. Mr Dowwes Decker mengatakan, "Jika Indonesia tidak memiliki semangat Islam, kebangsaan sejati akan hilang dari Indonesia sejak lama." Ini memiliki peran yang sangat penting dan layak untuk dimainkan dan tidak akan pernah bisa dilakukan. Diabaikan dalam pertempuran di Indonesia. Umat Islam Indonesia memiliki peran penting dalam dinamika perjuangan kemerdekaan. Perjuangan ini dapat dikategorikan sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun