Mohon tunggu...
Oumi Nuraida
Oumi Nuraida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Tugas kuliah Peradaban Islam dan Islam Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran dan Posisi Islam Pra Kemerdekaan, Masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia

15 Mei 2023   06:30 Diperbarui: 31 Mei 2023   05:53 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Sebelum era pergerakan nasional datang, para penjajah bereksperimen dengan politik kemakmuran dan timbal balik. Kebijakan etis berasal dari Van Deventer, kebijakan asosiasi dengan Ch. Snouck Hurgronje dan kebijakan anti-Islamisasi dengan Christian Snouck Hurgronje. Kelihatannya kebijakan itu humanistik untuk kesejahteraan rakyat, tetapi basisnya masih kolonialisme, maka tetap eksploitatif dan menindas rakyat. Inisiatif anti-Islam khususnya sangat berbahaya bagi umat Islam karena:

a.Memecah umat Islam menjadi dua kelompok yaitu Abangan dan Putihan

b.Mengadu Ulama dengan Pemimpin Adat

c.Meningkatkan jumlah sekolah untuk mendidik anak-anak umat Islam agar terhindar dari fanatisme agama Islamnya

d.Menekan semua gerakan politik yang berbasis pada Islam

e.Memberikan akses masjid dan subsidi haji gratis untuk meredakan gerakan Islam..

 Akibat dari politik kolonial di atas, maka perjuangan melawan kolonial menjadi terpecah. Perjuangan melawan kolonialisme dibagi oleh kebijakan kolonial tersebut. Menurut tesis Endang Syaifuddin Anshari, MA. Perjuangan di Indonesia terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu nasionalis Islam dan nasionalis sekuler. Keadaan ini masih tercermin dalam dinamika politik kita.

5.Posisi Islam Indonesia pada Masa Pasca kemerdekaan

 Sejarah kehidupan Islam di Indonesia diakui sebagai kekuatan budaya, namun menurut versi Islam, Islam dihalangi untuk membentuk bangsa Indonesia. Perkembangan Selanjutnya Di Era Orde Lama, Islam mendapat tempat yang jelas dalam konfigurasi paradoks, khususnya dalam dunia politik. Pada saat yang sama, di masa Orde Baru, Islam hanya akan diakui sebagai landasan moral bagi pembangunan bangsa Indonesia. Padahal, diskriminasi terhadap Islam ini bermula ketika wajah Indonesia (ideologi) dimaknai sebagai berbagai gerakan dan konflik Islam anti-pemerintah yang muncul karena kekecewaan terhadap pembentukan negara Pancasila sebagai negara Indonesia.

1)Gerakan DI/TII di Indonesia (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia)

  Dituduh oleh berbagai pihak karena sakit hati di kalangan Islam dan secara spontan, Negara Islam Indonesia (NII) muncul ketika Republik Indonesia berkuasa sejak 1926. , para sarjana Arab dari seluruh dunia berkumpul, termasuk H.S. Tjokroaminoto, untuk membahas rekonstruksi kekhalifahan Islam yang runtuh pada tahun 1924. Sayangnya, pendapat para ulama tersebut sia-sia dan tidak bisa dipertahankan. Karena itu, lahirlah gerakan bernama Darul Islam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun