Mohon tunggu...
novilia permatasari
novilia permatasari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru swasta di sebuah Madrasah Aliyah di kota saya. Saya juga seorang Ibu yang memiliki hobi menulis, terutama novel fiksi dan juga cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepenggal Kisah

16 Mei 2023   09:54 Diperbarui: 16 Mei 2023   10:02 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Apa?" Ucapku dalam hati. Aku ingin menangis saat ini. Ternyata selama ini aku salah, Rendi tidak pernah menghianatiku.

Kenapa kau mau menerima Aim sebagaimana putramu?" Tanyaku kembali.

"Sepertimu yang menyayangi nya." Jawaban Rendi singkat. Tapi aku sangat faham apa maksudnya. Aim tidak berdosa, dia hidup sendiri.

Sejenak aku sangat salut dengan Rendi. Rasa benci dan marah yang selama ini ku rasakan untuknya kini hilang sudah. Mungkin Rendi benar, jika waktu itu dia mengatakan yang sebenarnya aku tidak akan menjadi Tari yang sekarang. Aku masih akan tetap menjadi Tari yang lemah.

"Aku harus pulang, sudah sore." Pamitku. Aku takut jika berlama-lama di sini akan menumbuhkan benih-benih yang telah terpendam.

"Aku akan mengantarmu."

"Ah, ah ti tidak tidak perlu. Mobil ku di kantor. Aku bisa ke sana naik taksi online. Aim membutuhkan mu." Ucapku gagap jantungku berdetak kencang

*****

Sejak saat itu Rendi sering membawa Aim menemuiku. Kami bertiga jadi sering menghabiskan waktu bersama. Aku sering menolak saat Rendi mengajakku tapi wajah polos Aim membuatku tidak bisa menolak. Apalagi bocah kecil itu semakin pintar, dia akan merengek dan menangis jika aku tidak menuruti permintaannya.

Mau tidak mau aku semakin sering bertemu Rendi. Meskipun tanpa terasa pelan-pelan rasa cinta di hatiku tumbuh kembali. Tapi tenang, aku bisa menahannya. Ini semua untuk Aim. Rendi pun melakukan nya pasti juga untuk Aim.

"Ciee, ada yang CLBK ni yee.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun