Mohon tunggu...
novilia permatasari
novilia permatasari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru swasta di sebuah Madrasah Aliyah di kota saya. Saya juga seorang Ibu yang memiliki hobi menulis, terutama novel fiksi dan juga cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepenggal Kisah

16 Mei 2023   09:54 Diperbarui: 16 Mei 2023   10:02 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Enggak mau, Aim mau sama tante cantik."

"Aim, nanti Papa marah lo kalau Aim enggak mau pulang." Omel Rika. Aku tertawa dalam hati mendengarnya. Rika pasti mengada-ada, Rendi tidak kan tidak bisa marah-marah.

"Tidak mau", seru Aim sambil bersembunyi di balik tubuhku dan memelukku erat sambil menangis.

Aku memberi tanda kepada Rika untuk memberiku kesempatan bicara dengan Aim. Ku gendong bocah kecil itu dan ku hapus air matanya.

"Aim pulang dulu ya Sayang, nanti Papa nyariin Aim. Kapan-kapan kita ketemu lagi. Nanti kalau ketemu tante kasih Aim es krim yang banyak. Mau?" Rayuku

"Mau..", jawab Aim dengan wajah masih sedih.

"Sekarang Aim ikut Bibi dulu ya."

Bocah kecil itu sangat penurut, apalagi denganku. Membuatku semakin sayang kepadanya.

"Makasih ya Mbak. Maaf kalau Aim ngerepotin mbak. Mungkin dia kangen sama Ibunya." Kata Rika.

"Memang Ibunya kemana?"

"Sesaat setelah melahirkan Aim, mbak Aina meninggal."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun