Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

The Duke's Daughter (Bagian 46 - Selesai)

7 Januari 2024   11:18 Diperbarui: 19 Januari 2024   16:38 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan benar, Daniel mulai menjerit ketika sedikit demi sedikit ramuan daun itu meresap ke dalam lukanya. Luka bekas panah itu didapatnya ketika mengejar pasukan musuh yang hendak menyerang ke gubuk-gubuk di pedalaman.

"Pejamkan matamu Daniel! Cobalah untuk tidur! Istirahat sejenak akan mempengaruhi kesembuhan lukamu."

"Hmm! Terima kasih tuan." ucapnya parau.

"Aku akan kembali berjaga-jaga. Cepatlah pulih agar kita dapat bekerjasama lagi!" ucap Matias sebelum beranjak dari dalam tenda itu.

"Tuan Matias!" seru kepala prajurit memanggil dirinya.

"Ya tuan!" Matias bergegas. Berlarian kecil menghampiri pria itu.

"Tampaknya kondisi semakin membaik. Kau juga tahu bahwa banyak pasukan musuh yang telah gugur. Dengan kerjasama yang baik, para prajurit dan pasukan pertahanan telah memukul mundur pasukan musuh yang tersisa. Meski belum seluruhnya, paling tidak jumlah pasukan musuh yang bersembunyi di pedalaman masih dapat diatasi oleh prajurit kami. Jadi... pulanglah! Kembali ke kota bersama pasukan pertahanan lainnya malam ini."

"Anda... Anda sungguh-sungguh tuan?"

"Ya! Kami sangat menghargai bantuan dan kerjasama kalian selama empat tahun ini. Sudah saatnya kalian kembali."

Dua jam kemudian, para pasukan pertahanan yang lainnya sudah berkumpul, mereka begitu terkejut dan menyambut senang ketika Matias mengumumkan bahwa malam ini juga mereka akan dikirim kembali ke kota. Daniel yang belum lama bangun dari tidurnya, langsung tertawa bahagia ketika mendengarnya. Hingga dia melupakan pedih luka di lengan kirinya.

Mereka semakin tak sabar menunggu malam tiba.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun