Daniel membulatkan kedua matanya, kemudian menggeleng heran.
"Kakak dan adik sama saja!" batinnya tak terucap.
48. Pertemuan Keluarga KerajaanÂ
Kedua belah pihak keluarga itu sedang berbincang di ruang tamu yang terlihat begitu megah. Kursi-kursi kayu yang menopang tubuh para penggunanya, tampak kokoh dibalut pernis yang mengkilap.
"Kami sangat bahagia dengan kedatangan Anda dan keluarga, yang mulia."
"Ya, kami juga merasa sangat terhormat telah mendapat undangan ini, yang mulia."
"Karena perang di wilayah perbatasan itu telah membuat banyak hal menjadi tertunda. Maka saat mengetahui situasi disana telah membaik, kami memutuskan untuk segera mengundang kalian." timpal permaisuri.
Putri Nicole dan pangeran George sedari tadi saling melirik. Seolah tak peduli dengan perbincangan kedua keluarga itu. Putri dan pangeran itu malah sibuk dengan obrolannya sendiri. Obrolan yang tak kasat mata.
"Kau bertambah gemuk, Nicole!"
"Sialan! Waktu kecil, rasanya lehermu tidak sepanjang itu."
"Sebenarnya, untuk apa ayahmu mengundang kami?"