Dengan sangat hati-hati, keduanya menaiki kereta kuda mereka. Namun kali ini, kereta yang mereka tumpangi dikemudikan oleh kusir yang lain. Sedang tuan Willy dan Seri berangkat dengan keretanya yang biasa.
"Apakah Ibu sudah tiba disana, Ayah?"
"Hmm.. Tentu! Ibumu pergi sejak kau masih berada di dalam kamar mandi."
"Ah, benar! Pasti ibu sudah sibuk menyambut tamu-tamu itu."
Duke Eduardo tak sengaja menoleh ketika Nivea sedang menutup mulutnya dengan telapak tangan.
"Apa? Kau menguap, Nivea? Bagaimana bisa kau mengantuk saat hari pernikahanmu?"
"Semalaman aku tidak bisa tidur, Ayah. Aku... sangat gelisah memikirkan hari ini."
"Lalu, kau baru tidur jam berapa?"
"Aku tidak tidur."
"Kau bercanda!" beliau pun menggeleng heran menanggapi jawaban itu.
Akhirnya mereka telah tiba di depan sebuah bangunan gereja yang megah.