Sisa waktu yang mereka punya, dihabiskan untuk merapikan semua peralatan yang ada serta benda-benda milik mereka masing-masing.
"Bagaimana lukamu, Daniel?"
"Huh! Bahkan rasanya aku tidak tertembak panah, setelah mendengar keputusan kepala prajurit itu."
"Aku tidak bercanda, Daniel! Apakah daun itu telah bekerja sempurna mengobati lukamu?" tanyanya seraya menunduk mengamati luka itu.
"Ya! Ramuan daun ini sungguh-sungguh bekerja, Matias! Setelah bangun tidur tadi, lenganku terasa lebih ringan untuk digerakkan."
"Kita harus memetik daun ini untuk dibawa pulang."
"Apa katamu? Untuk mengobatiku disana? Aku bisa menemui dokter untuk....."
"Bukan untuk mengobatimu! Tapi, untuk mengobati luka di hati gadisku yang terlalu lama ku tinggalkan."
"Apa? Kau gila Matias?"
"Ya! Dengan daun ini, luka hatinya akan cepat mengering."
"Hahaha. Memang sebaiknya kita segera pulang, agar kau... tidak menjadi orang gila."