"Tentu kau harus menjawab "Ya"!"
"Hahaha.. kita ini sangat lucu George. Saat kita sudah menikah nanti, kita akan saling mengetahui bahwa salah satu dari kita ingin memulai pertengkaran. Lalu salah satunya menghindar, dan akhirnya... Hahaha... Entah apa yang akan terjadi George!"
"Tadi kau mengatakan... saat kita sudah menikah nanti? Apa itu artinya, kau bersedia menikah denganku, Nicole?"
"Hmm! Tentu! Pasti akan sangat seru menjadi istrimu!" jawabnya yakin seraya mengangguk-angguk.
Dan pangeran George hanya dapat tersenyum lebar, memandang wajah putri Nicole dengan tatapannya yang teramat dalam. Tatapan yang seolah menyatakan ketulusan cintanya pada putri Nicole.
49. Upacara Pernikahan
Gadis itu telah siap dengan penampilannya hari ini. Gaun putih berlengan panjang, dengan kerah V yang cukup rendah, membuatnya sungguh menawan. Rambutnya yang digelung tinggi, menampakkan leher jenjangnya yang seksi. Ditambah sebuah mahkota sederhana, menghias di kepalanya.
Sekali lagi, Nivea mematutkan dirinya di depan cermin sebelum beranjak pergi meninggalkan kamarnya.
"Ayo, ayah!" ucapnya seraya meraih lengan duke Eduardo. Dan Seri, mengekorinya di belakang.
"Kau menakjubkan, Nivea!"
"Benarkah? Kau berlebihan, Ayah."