"Apa kabar cucuku? Hahaha.. Aku dapat melihat guratan bahagia di wajahmu" sang kakek membuka kedua tangannya lebar-lebar. Memberi celah cucunya untuk masuk dalam pelukannya.
"Kakek! Kenapa kau baru datang sekarang?" Nivea pun berlarian menyambut tangan kakeknya yang terbuka.
"Aku sangat bersyukur jika kutukan itu benar-benar terbalik."
"Apa maksudmu, Kakek?" seraya memundurkan kepalanya untuk dapat melihat wajah sang kakek.
"Itu artinya, kau tidak akan menderita."
"Benarkah?"
"Percayalah padaku, cucuku sayang!"
"Bagaimana aku bisa percaya kepada kakek?"
"Kau hanya perlu melanjutkan langkah yang sudah kau ambil. Jangan terpengaruh oleh siapapun yang coba menguasai dirimu. Dan jangan membelok dari jalan yang sedang kau tempuh saat ini."
"Hmm.. Aku akan berusaha, kakek!"
Kehadiran mendiang kakeknya, telah membangunkan Nivea di tengah pekatnya malam. Lagi-lagi mimpi itu terasa sangat nyata, dirinya dapat merasakan hangat pelukan dan nyamannya dekapan sang kakek.