Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

The Duke's Daughter (Bagian 21 - 25)

1 Januari 2024   06:51 Diperbarui: 1 Januari 2024   06:52 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nivea bersama duke Eduardo dan duchess Elvira, turun dari kereta kudanya. Melangkah memasuki area istana, mereka pun saling bertegur sapa dengan tamu-tamu undangan yang lainnya.

Betapa terkesannya pangeran Edmund pada penampilan Nivea malam hari ini. Membuatnya semakin ingin menjadikan Nivea sebagai permaisurinya di masa mendatang.

Namun belum sempat sang pangeran menghampiri dirinya, baginda raja memberi pengumuman bahwa tampaknya semua tamu undangan telah hadir dan beliau mempersilahkan para tamu undangan untuk memulai makan malamnya. Disana telah disediakan banyak meja makan dengan kapasitas lima kursi, dengan masing-masing meja telah diberi tanda nama keluarga tertentu.

Dan pangeran Edmund ingin sesi makan malam itu cepat selesai, agar dirinya dapat segera mendekati Nivea.

Nivea yang telah duduk di meja makannya, terlihat seperti sedang mencari keberadaan seseorang. Kedua matanya menjelajah ke meja-meja makan di sekelilingnya, hingga akhirnya dia menangkap keberadaan Matias di meja makan seberang sana. Berselang dua meja dari mejanya sendiri. Di saat yang sama, Matias juga menangkap keberadaan dirinya. Lelaki yang mengenakan tuksedo berwarna abu-abu itu tersenyum sepenuh hati kepada gadis yang disukainya. Dan hal itu sukses membuat hati Nivea bergetar.

Hingga akhirnya sesi makan malam telah selesai, para tamu undangan mulai berpencar dari meja makannya. Pihak istana juga menyuguhkan pertunjukan musik-musik harmoni romantika.

Langkah pangeran Edmund kepada Nivea sempat terhenti karena Matias telah mendahuluinya. Dalam diamnya pangeran Edmund memandang kedua orang yang sedang berbincang itu dari jauh. Tak lama, dia memutuskan untuk tetap melangkah maju.

"Selamat malam nona Nivea."

"Ah! Salam hormat, semoga keberkahan dan kebahagiaan mengalir untuk Anda, yang mulia pangeran." jawab Nivea yang sedikit membungkuk bersamaan dengan Matias yang juga memberi hormatnya kepada sang pangeran.

"Terima kasih. Anda sangat menawan malam ini, nona."

"Terima kasih juga yang mulia pangeran. Ah, apa kalian belum saling mengenal?" tanya Nivea dengan pandangan matanya bolak balik kepada pangeran dan Matias.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun