Dipayungi cerahnya hari ini, sesekali putri Nicole menyesap teh hijau dalam cangkirnya. Dia sedang berusaha untuk menyibukkan diri, mencoba melupakan apa yang harus dilupakannya.
Tak lama, pandangannya beralih dari buku itu kepada Bella yang sedang memetik bunga-bunga di salah satu sisi taman. Putri Nicole tertarik untuk menghampiri pelayan pribadinya itu. Segera saja dia meletakkan dulu buku bacaannya di atas kursi, berlarian kecil menghampiri Bella.
"Kau memetiknya, Bella?"
"Ah, yang mulia! Saya harus memetiknya sekarang, sebelum bunga-bunga ini jatuh ke rumput dan menjadi layu."
"Itu benar, Bella! Jika bunganya layu, kita tidak bisa menaruhnya sebagai hiasan di dalam. Bisakah kau mengajariku bagaimana cara memetik bunga dengan baik?"
"Ah, silahkan yang mulia tuan putri! Yang mulia bisa mengikuti cara Saya memetiknya."
Diam-diam dari kejauhan sana, pada salah satu jendela kamar dalam istana, sang permaisuri mengamati putrinya. Beliau dapat merasa lebih tenang, melihat anak gadisnya sudah mau keluar dari kamar. Sungguh beliau tak ingin putrinya merasakan kesedihan serupa, seperti yang pernah dirasakan dirinya dulu. Kala harus menyaksikan duke Eduardo yang dicintainya, menikahi duchess Elvira.
25. Pesta Para Gadis
Pihak istana memutuskan untuk menggelar pesta untuk para gadis. Pesta itu tentunya akan dihadiri oleh seluruh gadis di negeri itu. Gadis dari kalangan manapun dipersilahkan menghadirinya. Pada hari itulah, sang pangeran akan memilih calon pendampingnya, calon permaisuri di masa depan.
Nivea menggembungkan kedua belah pipinya, bicara pada dirinya sendiri di hadapan cermin seperti biasanya. Beberapa menit yang lalu duke Eduardo baru saja menyampaikan berita tentang akan diadakannya pesta para gadis di istana.
"Setelah menemuiku kemarin, dia meminta kepada keluarganya untuk segera mengadakan pesta para gadis. Cih, dia itu laki-laki atau bukan? Ingin mengambil jalan pintas tanpa harus repot-repot mendekatiku. Dia pikir, aku akan tunduk sepenuhnya pada perintah istana jika dia memintaku menikah dengannya di hadapan semua orang? Hahaha. Kau terlalu percaya diri Nivea! Belum tentu pangeran itu mau memilihmu. Datanglah saja dulu ke pesta itu dan... apapun yang terjadi nantinya... lihat saja nanti."