Gadis yang telah siap dengan penampilannya pagi itu, beranjak dari tempatnya dan kembali melakukan aktivitas hariannya.
"Seri, ikutlah denganku besok ke pesta para gadis."
"Apa? Hahaha.. Tidak nona!"
"Kau membantahku, Seri? Kau juga seorang gadis."
"Itu betul nona, tapi pangeran akan memilih calon pendampingnya disana. Hanya gadis-gadis yang sepadan dengan pangeranlah yang akan datang dengan penuh percaya diri. "
"Kau sangat pintar bicara, Seri. Baiklah! Kau tetap harus ikut denganku! Ini sebuah perintah yang tidak bisa kau langgar."
"Baiklah nona!"
Setengah hari ini telah berjalan dengan sempurna. Nivea telah berhasil menjual banyak roti-rotinya. Karena kualitas roti-roti buatannya tak pernah mengecewakan para pelanggan. Gadis itu sudah sangat mahir dalam kemampuannya membuat roti.
Hujan ringan mulai turun diluar sana, membawa seseorang ke hadapan Nivea yang sedang berdiri di balik meja pemesanan.
"Matias!"
"Hai! Kau sedang melamun, Nivea?"