“Kau mencariku, Ayah?” dengan anggun Nivea mengangkat sedikit bagian depan gaunnya, melangkah memasuki ruang kerja itu.
“Kau baru tiba, Nak?”
“Ya, baru saja.” seraya duduk di kursi yang berada di hadapan duke Eduardo.
“Aku harap... kau tidak terkejut jika aku mengatakan hal ini.”
“Apa itu, Ayah? Tentu aku akan terkejut jika kau mengatakan hal yang mungkin... akan membuatku terkejut.”
“Baiklah! Yang mulia baginda raja mengundang kita untuk makan malam bersama. Besok di istana. Beliau ingin... kau dan pangeran Edmund menjalin sebuah hubungan.”
Nivea membelalakkan matanya, namun dirinya malah tertawa di detik selanjutnya.
“Hahaha. Menjalin hubungan apa yang Ayah maksud?”
“Serius lah sedikit, anakku!”
“Baik Ayah. Bisa kau mengatakan lebih jelas? Hubungan seperti apa yang dimaksud baginda raja?”
“Beliau ingin... kau menikah dengan putranya.”