Mohon tunggu...
NESTI DE AMELIA
NESTI DE AMELIA Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

UNIVERSITAS JAMBI

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengetahuan dan Berorientasi pada Pembelajaran, Itqan dan Fokus Kualitas, Strategis dan Bijaksana

4 April 2020   14:00 Diperbarui: 4 April 2020   22:41 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sedangkan taktik adalah aktivitas tertentu yang dilakukan untuk menerapkan strategi dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan. Tujuan dan sasaran adalah keadaan atau hasil lyang  diinginkan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan jenis organisasi, sifat, bentuk, dan tingkatan keberhasilan yang diinginkan.

Dengan adanya arahan yang jelas melalui misi, visi, dan strategi bagi suatu organisasi, selanjutnya dapat dibuat peta strategi (strategy map) agar arahan tersebut dapat dipahami serta dapat dilaksanakan oleh semua anggota organisasi diberbagai tingkatan.

Menurut Kaplan dan Norton (2004) strategy map didasarkan kepada beberapa prinsip : Strategy balances contradictory forces. Berinvestasi pada intangible asets untuk pertumbuhan keuntungan jangka panjang biasanya berbenturan dengan penghematan pembiayaan (cutting costs) untuk meningkatkan kinerja keuangan jangka pendek. Tujuan utama lembaga swasta adalah untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam shareholder value. Tujuan-tujuan jangka pendek dapat dicapai dengan mengorbankan investasi jangka panjang. Dengan demikian, starting-point dalam menggambarkan strategi adalah dengan menyeimbangkan dan mengartikulasikan tujuan keuangan jangka pendek, untuk mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas, dengan tujuan jangka panjang untuk pertumbuhan keuntungan.

2.3.2 Beberapa strategi nabi Muhammad :

1. Strategi Hijrah ke Madinah

Peristiwa hijrah yang menandai babak baru dalam syiar Islam tidak akan pernah berhasil tanpa strategi dan perencanaan yang matang dari Nabi Muhammad. Sejarah mencatat  kemanjuran strategi beliau untuk meloloskan diri ke Madinah. Beliau mengetahui rencana jahat kaum musyrik Makkah untuk mencari dan membunuh beliau. Tentunya fokus perhatian mereka dalam mencari beliau adalah jalur-jalur utama menuju Madinah (arah Utara). Oleh karena itu beliau menempuh arah berlawanan, yaitu jalan yang terletak disebelah selatan Makkah, arah menuju Yaman. Beliau menempuh jalan ini sejauh lima mil sampai tiba di suatu gunung yang dikenal sebagai Jabal Tsur. Jabal Tsur adalah suatu gunung yang tinggi, sulit dilalui, dan banyak batunya sehingga kaki Rasulullah nyeri.

Dikatakan bahwa beliau berjalan dengan ujung kakinya agar bekasnya tidak terlacak, sehingga kaki beliau terasa sakit. Ketika sampai di gunung, beliau dipegangi oleh Abu Bakar sampai mencapai gua di puncak gunung. Di dalam sejarah, gua tersebut dikenal dengan Gua Tsur.  Setelah merasa aman, mereka keluar dari gua dan berjalan ke arah Selatan (jalan menuju Yaman) kemudian menuju ke Barat, ke arah pantai Laut Merah. Setelah sampai pada suatu jalan yang tidak biasa dilalui oleh orang, barulah menuju ke arah Utara, menyisir pantai. Mereka menempuh jalan yang jarang dilalui orang.

Perjalanan hijrah ke Madinah adalah perjalanan yang penuh tantangan dan marabahaya. Tetapi perjalanan itu berhasil beliau lalui dengan selamat. Beliau sampai di Madinah untuk memulai periode baru dalam perkembangan dakwah yang beliau emban.

2. Strategi Brilian dalam Perjanjian Hudaibiyah

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, para sahabat menyayangkan disepakatinya beberapa klausul dalam Perjanjian Hudaibiyah oleh Rasulullah . Mereka berpikiran bahwa butir-butir isi perjanjian itu terlalu menguntungkan kaum musyrik Makkah. Sebagian mereka, seperti Umar bin Khatab, tidak bisa menyembunyikan kegeraman hatinya terhadap isi perjanjian itu. Umar merasa tidak ada gunanya mengadakan perjanjian dengan orang kafir karena mereka dari segi akidah saja sudah salah. Namun Rasulullah tetap pada perjanjian itu karena melihat dampak jangka panjangnya. Sementara para sahabat hanya melihat dampak jangka pendeknya saja. Memang dalam jangka pendek perjanjian itu merugikan kaum muslimin karena :

1. Mereka sudah hampir memasuki kota Makkah untuk melaksanakan ibadah. Mereka sudah menempuh jarak yang sangat jauh dari Madinah hanya untuk kembali dengan sia-sia. Ini tidak dapat mereka terima.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun