Mohon tunggu...
Nasriati Chalilah
Nasriati Chalilah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Tertarik pada cinta tanpa jeda, senja dengan jingga dan hujan yang basah-\r\nSaat ini di Medan. Dari Utara Pulau Sumatera, Aceh.\r\nSaleum Geunaseh :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diluar Sana Ada yang Menanti

24 Maret 2011   06:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:29 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

" iya..sama. aku baik. Kmau bagaimana?" tanyaku menyembunyikan keriangan hati ini.

Dia mengatakan kalau dia kuliah di UGM (universitas Gajah Mada). Kampus biru yang dulu ku impikan juga. Namun, tak bisa ku raih karena faktor eknomi yang menghambatnya. Dia mengajakku bertemu di taman mesjid Agung ketika maghrib menjemput. Karena dia sedang pulang kampung untuk meghadiri pesta pernikahan kakak sepupunya. Aku begitu gembira mendengar berita itu. Langsung saja ku iyakan tawarannya. " akhirnya..dia kembali untukku. Terimakasih ya Allah!"

***

Keesokan harinya aku menyambut mentari dengan hati yang berseri. Namun tiba-tiba aku teringat Dhiny, sobat SMA ku hingga sampai saat ini memasuki semester delapan bangku kuliah. Aku memencet nomor teleponnya dan tidak seberapa lama panggilan diangkat.

"Hallo...Assalamu'alaikum,apa kabar Mya sayang? Tumben nelpon diriku ini? Biasanya tidak pernah sempat!" keluhnya cerewet.

"Wa'alaikum salam..hehehe maafkan aku Dhin. Aku sibuk banget. Aku ada berita bagus Dhin. Tapi kamu mau nggak kalau sore ini kita shalat bareng di Mesjid Agung yuk? Temani aku,Please!"

"Wah... ada apa ini? Kok tumben banget ngajak kemesjid bareng? Sendiripun kamu bisa My. Ada apa Mya?" tanyanya penuh perhatian.

"Dhin, aku senang banget karena ryana ajak ketemuan ditaman mesjid sambil menikmati matahari ke tempat peristirahatannya. Aku kangen dia!" ujar Mya panjang Lebar.

"Astaghfirullah... Mya berkata begitu, ada apa dengan Mya?"ucapnya lirih didalam hati.

Dhiny terdiam merenung sendiri. Dia bingung apa yang seharusnya dilakukan nantinya. Dia begitu bodoh dan tak pernah mengerti sosok Mya meskipun dia telah berteman sejak lama. Myayang ramah namun cuek ibarata air Beriak namun penuh misteri. Tetapi... sekarang Dhiny mulai merasakan ada aura lain pada Mya. Mulailah Dhiny memutar Film di alam pikirannya saat dia bersama Mya dan Ryan dulu. Apakah...apakah... Mya menyukai Ryan yang sekarang sedang...!" Dhiny mulai mencceracau dalam kebisuannya.

"Dhiiiinnnn.... kamu kenapa?kamu mau temani aku bertemu dengan Ryan kan Dhin?Please..!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun