" Dia begitu mempesona dalm jubahnya yang rapi dan begitu cantik dalam senyumnya yang mempesona. Namun mengapa dia begitu cuek dan tak pernah ingin mengenalku? Aghtt..semenjak ku melihatnya ketika ospek dulu.hatiku begitu dekat padanya. Tapi.....aghht.begitu berat perasaan ini!" Bian membatin sambil memandangi sosok muslimah itu dari kejauhan.
Bian adalah teman sekampus Mya namun berbeda Fakultas. Dia Fakultas Kesehatan Masyarakat sedangkan Mya fakultas ilmu sosial dan politik. Dia selalu memperhatikan muslimah cantik yang selalu menyandang ransel kecil dan kameranya denga energik.
Aku mulai merasa tidak nyaman karena merasa adayang memperhatikanku. " aghht.. kenapa sih mata itu selalu mengusik kenyamanan aktivitas yang sedang ku geluti. Hempt..menyebalkan!" gerutuku dalam hati sambil beranjak pergi.
Tiba-tiba HP ku berdering .aku merogoh isi tas yang penuh kertas-kertas usang dan semua alat tulis menulis. Akhirnya ku temukan HP kesayanganku. " hempt..nomor yang tak ku kenal. Angkat atau tidak ya?" aku kebingungan.
Kuputuskan untuk mengangkat panggilan yang sudah lama menunggu. Bismillah..
" assalamu'alaikum!" ucapku.
" wa'alaikum salam."sahut suara diseberang.
Hah? Suara itu begitu familiar ditelingaku. Ya Allah, diakah yang menelponku ini?
" Mya...hallo Mya...!" kembali suara itu membuyarkan anganku.
" iya.. maaf ini siapa ya ? apakah ini Ryan?" tannyaku penasaran.
" Iya, apa kabar ukhti? Bagaimana kuliahnya? Aku kangen sama kamu lhoo...!" ujarnya panjang lebar.