"Aku sudah lama mengenalmu My.Namun aku tidak berani mendekatimu.!"jawabnya tertunduk.
"Oya?? Nggak apa-apa kok. Salam kenal namaku Mya Aulyana!"
Begitulah awal perjumpaanku dengan Bian ditaman kampus saatku sedang membidik kamera kea rah kumbang-kumbang yang menghinggapi putik bunga mawar.
***
Tidak terasa sekarang ku menduduki semester dlapan dibangku kuliah dan usiaku pun telah genap 23 tahun. Aku semakin dekat adik kembarnya Ryan Pranata. Meskipun begitu kami tetap mempedomani norma-norma agama yang mengatur hubungan laki-laki dan perempuan yang bukan mughrim. Suatu sore yang indah...
"Mya...maaf kalau mengganggu. Aku hanya ingin berbicara serius padamu sebentar saja"
"Iya...ada apa Bi?tanyaku kaget sembari menutup buku yang sedang ku baca.
"Aku menyayangimu dan aku ingin kelak bias seperti bang Ryan dengan Dhiny. Maukah kamu memberi harapan untukku My?"tanyanya serius.
Tepat tebakanku kalau Bian akan mengatakan tentang hal itu. Dari dulu Bian adalah tipe laki-laki yang terus terang dan langsung ke topik pembicaraan dan cenderung pendiam. Dan hal ini sangat berlawanan dengan sifat abangnya,Ryan Pranata.
"Astaghfirullah Bi.Cinta itu tidak perlu harus begini. Yang penting kesucian cinta itu yang harus dijaga. Cinta yang hakiki itu hanya milik Allah swt." Jawabku tertunduk.
"My..berikan aku cintamu. Seperti kamu memberikan cinta mu kepada bang Ryan dulu. Izinkan aku untuk bias meraih hatimu yang selama ini ku impikan tanpa kamu sadari!" jelasnya tegas.