Aku terisak mendengar penuturannya yang begitu jujur.
"Aku...aku...aku ingin...seperti Dhiny dan Ryan, mereka...berta'arruf bukan berpacaran... jika kamu serius denganku maka penuhi keinginanku itu Bi" aku tertundul dalam.
"Alhamdulillah ya Allah, terimakasih juga My. Ternyata dirimu juga bias membuka mata hatimu bahwa diluar sana ada yang menanti dirimu, yaitu aku. Akan aku penuhi keinginanmu itu Mya Aulyana. Assalamu'alaikum." Salamnya menutup pembicaraan kami. Byan tersenyum bahagian mendengan penuturan lembut sang bidadari hatinya yang telah lama dia pendam dari pertama menginjakkan kaki dikampus dan baru tercapai setelah empat tahun berselang. Begitu lama penantian menunggu sang bidadari yang selalu menyandang ransel kecil dengan kamera kecilnya. Akhirnya Dia berhasil memilkinya.
Disudut lain Aku tersenyum bahagia yang akan menjadi pendamping seseorang yang begitu menyayangiku diatas cinta-Nya yang Maha Cinta. Sekarang kisah cinta pahit yang dulu begitu manis ku rasakan lagi bersama Bian Pranata. Sekarang baru ku sadari kata-kata Ryan dulu bahwa diluar sana ada yang menanti diriku,yang tak lain adalah adik kembarnya yang bernama BIAN PRANATA.
Alhamdulillah....
*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H