"Mya...maaaaaaffffiiiiinnnn aku ya?" teriaknya dengan wajhnya memelas.
" E...e..iya Dhin, aku selalu memaafkan kesalahan dirimu. Lupakan saja! Ngomong-ngomong ada berita apa Dhin?" tanyaku kembali ke topik semula.
"Oke..oke.. makasih ya My? Hehehe..tapi sebelumnya kamu harus traktirin aku makan bakso di kantin paklek, bagaimana?" tanyanya ambisius.
"Waduh..! berita apa sih? Kok dhiny merasin aku ya? Aght... nggak mau..nggak mau!" jawabku smbil berlari menjauh dari kejaran Dhiny.
"Aght..Mya pelit...mya pelit!" rengeknya.
"Oke...memengnya ada berita apa sayang?" tanyaku berhenti ambisius.
"Kamu terpilih menjadi team debat sekolah kita yang akan mewakili ke Banda aceh nantinya. Selamaaaaat ya My?" teriaknya sambil memeluk diriku.
"Alhamdulillah, yang benar Dhin? Aku nggak percaya. Kamu serius Dhin?" tanyaku berulang kali.
"Iya Mya sayang..kamu terpilih! Tadi pak kepala sekolah mencari kamu dikelas. Karena tidak ada kamu makanya aku disuruh kasih tahu ke kamu My. Nanti setelah istirahat langsung aja ke kantor Kepsek" jawabnya mantap
"Alhamdulillah ya allah...makasih juga ya Dhin?" sku memeluknya kembali. Aku begitu terharu mendengar berita yang menggembirakan ini. Ternyata usahaku tak sia-sia selama ini. "Syukran lillah..syukran lillah..!" ucapku dalam hati.
"Setelah pulang sekolah kita makan bakso ya Dhin? Oya, selain aku siapa lagi yang terpilih dhin?" tanyaku penasaran