Â
      Pertama, dalam keta'atan kepada Allah SWT. Karena ta'at merupakan perkara yang berat bagi jiwa  dan merupakan perkara yang sulit bagi manusia. Demikian juga ta'at merupakan suatu yang terasa berat bagi badan sehingga terkadang badan terasa lemah dan lemas untuk melaksanakan keta'atan kpada Allah SWT. Demikian juga hati terkadang terasa berat untuk mengeluarkan harta dalam rangka keta'atan kepada Allah SWT. Semisal untuk zakat. Ringkasnya  bahwa dalam keta'atan terdapat suatu yang tersa berat oleh jiwa dan badan.[37]
Â
      kedua, dari perkara yang Allah SWT. Haramkan, karena jiwa manusia senantiasa mengajak keburukn yang diharamkan Allah SWT.
Â
      Ketiga, terhadap takdir Allah SWT. Yang terasa sakit di hati, karena takdir Allah ada yang tersa pahit di hati, karena takdir Allah yang terasa manis di jiwa adalah mensyukurinya, dimana syukur merupakan bagian dari bentuk keta'ata  kepada Allah SWT. Sedangkan kewajiban kita terhadap takdir Allah SWT. Yang tersa pahit dihati  adalah bersabar. Kemudian yang namanya sabar adalah sabar sejak pertama goncangan musibah atau godaan ia mengumpat, mencela takdir Allah SWT. Atau menyalahkan orang lain atas apa yang menimpanya. Karena sabar bagaimana yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Yang diriwayatkan melalui sahabat Anas bin Malik RA;
Â
Rasulluah SAW bersabda:
Â
Â
Artinya: