Mohon tunggu...
Muhammad FarhanSaleh
Muhammad FarhanSaleh Mohon Tunggu... Aktris - masa2 kenangan d saat masih reaja

kumpulan tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

pola hidup sehat dalam islam

26 Januari 2021   15:51 Diperbarui: 26 Januari 2021   15:52 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • Pengertian Sehat Dan Sakit Dalam  Islam

Penyakit merupakan suatu peristiwa kehidupan yang selalu menyertai perjalanan hidup manusia sejak Nabi Adam AS.sejak dulu anyak orang memahami bahwa penyakit merupakan takdir allah yang menimpa manusia.kalau penyakit merupakan takdir allah, lalu apa manfaat berobat? Sebuah pernyataan yang mengusik. Dari sinilah landasan kita berpijak dalam memahami sehat, sakit obat dan upaya pengobatan.

  • Menurut Pandangan Al-Qur-An

Allah berfirman :

  • () ()
  • Artinya:
  • Dan ingatlah kisah Nabi Ayyub, ketika dia menyeru rabbnya, sesungguhnya aku telah di timpah penyakit dan engkau adalah yang maha penyanyang.Maka kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu kami meleyapkan penyakit yang ada padanya dan kami kembali keluarganya padanya serta kami lipat gandakan bilangan meraka sebagai suatu rahmat ari sisi kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah allah (QS.an-anbiyya'(21):83-84).[1] 
  •  
  •        Allah SWT mengisahkan Nabi Ayyub AS dan cobaan yang menimpa  harta, anak dan tubuhnya. Sekujur tubuh nabi ayyub pun trtimpah penyakit kecuali jantung dan lidahnya. Kedua organ tubuh inilah yang digunakannya untuk berdzikir kepada Allah SWT, hingga ia memperkenankanya do'a, dan akhirnya Ayyub sembuh. Sebuah suri tauladan agar para penerima cobaan tidk berprasangka bahawa allah menurunkan cobaan itu sebagai kehinaan bagi mereka dan agar mereka tidak berputus asa untuk tetap bersabar dalam menerima takdir Allah.
  •  
  • Allah berfirman:
  •  
  • () () () () ().[2]
  •  
  • Artinya:
  •  
  • yang telah menciptakan aku, maka dialah yang menunjuki aku. Dan tuhanku, yang dia memberikan makan dan minum kepadaku. Dan apabila aku sakit, dialah yang menyembuhkan aku, Dan yang akan mematikanku, kemudian akan menghidupiku. Dia yang amat aku inginkan akan mengampuni keselahanku pada har kiamat.")QS.Asy syu'ara(26):78- 82(.
  •  
  •             Maknanya, apabila allah menakdirkan aku sakit sehingga aku pun sakit maka dialah yang menakdirkan kesembuhan hingga aku pun sembuh. Tidak ada seorangpun selain dia yang dapat menyembuhkan kecuali melalui upaya yang telah ditetapkan olehnya.
  •  
  • Allah berfirman:
  •  
  • () () () () ().
  •  
  •  
  •  
  • Artinya:
  •  
  •             "Dan itu kami jadikan segumpal daging. Dan segumpal daging itu kami jadikan tulang bululang. Lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan makhluk yang lain. Maka maha suci allah, pencipta yang paling baik. Kemudian, sesudahnya itu sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan pada hari kiamat."{QS.AL-Mukminun(23):12-16}[3]
  •  
  •             Sebuah gambaran global tentang embrilogi yang kemudian secara detail diungkapkan oleh kemajuan ilmu kedokteran. Semua hadis Nabi belum terperinci bagaimana proses perkembangan perkembangan janin. Dan, penjelajahan ilmiah tentang hali ini merupakan wujud penghormatan terhadap ayat-ayat Allah SWT.
  •  
  • Allah berfirman:
  •  
  • ().
  •  
  • Artinya :
  •  
  •             "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, haid itu adalah suatu kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid;dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka, campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri (QS. AL-Baqoroh(2):222).
  •  
  •             Saat itu, pemahaman haid beraneka ragam sehingga perlu dijelaskan dalam Al-qur'an, sebab menyangkut hal-hal yang dilarang dan hal-hal yang diperbolehkan. Perkembangan ilmiyah yang menyangkut diperoleh bukan secara langsung ada didalam hadits-hadits Nabi, tetapi karena upaya untuk memahami dan menghormati ayat-ayat Allah SWT melalui srangkaian penelitian berdasarkan metode ilmiyah.
  •  
  • Allah berfirman:
  •  
  • ().
  •  
  • Artinya:

 

               "Dan tuhanmu mewahyuhkan kepada lebah, buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap(macam)buah-buahan dan tempuhlah jalan tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.(Qs.An-nahl(16):69).[4]

 

            Kompsisinya madu dan berbagai zat bermanfaat yang terdapat didalamnya diperoleh setelah berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang kimia. Sehingga, kebenaran tentang penggunaan madu untuk obat, tidak diragukan lagi. Berbagai percobaan yang dilakukan untuk mengetahui manfaat madu telah membutikannya.

 

  • Konsep Sehat

 

       Sunnah Nabi, setelah Al-qur'an, telah memberikan perhatian yang serius terhadap masalah kesehatan manusia. Ada beberapa perhatian yang serius terhadap masalah kesehatan manusia. Ada beberapa prinsip dan pengertian mendasarkan yang terdapat  dalam al qur'an dan telah dijelaskan secara baik oleh sunnah. Yaitu mengenai kesehatan dan keselamatan manusia dari berbagai penyakit dan kemampuannya untuk mencapai prestasi dan melawan berbagai penyakit dan wabah yang selalu menyerang kesehatan manusia.

 

            Sunnah Nabi SAW menganggap keselamatan dan kesehatan sbagai nikmat allah yang terbesar yang harus diterima dengan rasa syukur.

 

Allah berfirman:

 

()

 

Artinya:

 

"Apabila kalian bersyukur, niscaya aku akan menambah(nikmatku). Dan apabila kalian mengkhufuri nikmat-ku, sungguhnya siksa-ku sangatlah pedih."{QS.ibrahim(13):7} [5]

 

                Bentuk syukur terhadap nikmat kesehatn ini ialah dengan sunnatullah yang berkaitan dengan sebab dan musbab.

 

            Rosulluah SAW bersabda, "dua nikmat yang sering tidak di perhatikan oleh kebanyakan manusia yaitu kesehatan dan waktu luang."(HR. Bukhori diriwayatkan dari ibnu abbas dalam kitab shahihnya).

 

            Dalam kesempatan lain, beliau juga bersabda,

 

 

 

Artinya:

 

"Barangsiapa yang badanya sehat dan hidup aman di tengah masyarakat serta memiliki makanan untuk hari itu, maka seolah-olah dunia seisinya telah di berikan kepadanya".( HR.At-Tirmidzi dan ulama-ulama lain, Dari abdullah bin mushan alansari).

 

            Juga sabdanya, nikmat pertama yang di tanyakan kepadanya, Tidakkah telah kami sehatkan badanmu dan telah kami segarkan (kenyakan) kamu dengan air yang dingin ."( Diriwayatkan oleh tirmidzi )

 

  • Konsep Sakit

 

            Dihadapan Allah SWT, orang sakit bukanlah orang yang hina. Mereka justru mempunyai kedudukan yang sangat mulia.

 

  "Allah berfirman pada hari kiamat, wahai anak adam, aku sakit, mengapa engkau tidak menjenguk ku, berkata anak adam, bagaimana aku menjenguk-mu, padahal engkau adalah rabb semesta alam?allah menjawab, apakah engkau tidak mengerti bahwah hamba-ku si fulan sakit dan engkau tidak menjenguknya?apakah engkau tidak mengerti bahwah seandainya engkau menjenguknya, niscaya akan engkau dapati aku padanya? ( Diriwayatkan oleh imam muslim dalam shahihnya)

 

  "Barangsiapa yang allah berkehendak kebaikan padanya, maka allah memberikan cobaan padanya."( diriwayatkan oleh al-bukhari ).

 

"Tidak ada yang menimpa seorang muslim dari kepenatan, sakit yang berkesinambungan(sakit cronis), kebimbingan, kesedihan, penderitaan, kesusahan, sampai duri yang ia tertusuk karenanya, kecuali dengan itu allah menghapus dosanya."( Diriwayatkan oleh al-bukhari )

 

  "Sesungguhnya Allah berfirman: sesungguhnya aku jika memberikan cobaan kepada orang yang salah seorang hambaku yang mukmin, kemudian ia bersyukur kepada ku terhadap apa yang aku timpakan padanya, maka ia bangun dari tidurnya sebagaimana hari saat ia dilahirkan oleh ibunya tanpa dosa-dosa, 'lalu Ar-Rabb (Allah) Allah berfirman:'Aku telah mengikat hambaku dan telah Aku uji, maka berikanlah (oleh kamu sekalian para malaikat) pahala kepadanya, sebagaimana kamu sekalian memberikan pahala kepadanya pada saat ia dalam keadaan sehat."( Diriwayatkan oleh Ahmad ).

 

  "Tidak ada sama sekali yang menimpa urat seorang mukmin kecuali allah hapus untuknya dengan (cobaan) ini kesalahan dan allah angkat derajat untuknya."( Diriwayatkan oleh tabrani ).[6]

 

  "Sesungguhnya ada orang yang mendapat kedudukan disisi Allah, akan tetapi tidak ada satu amal pun darinya yang bisa menghantarkannya untuk mencapai kedudukan itu. Oleh karena itu, Allah ta'ala mencobanya dengan suatu  hal yang tidak ia sukai, sehingga dengan hal itu ia mendapatkan kedudukan tersebut."( Diriwayatkan oleh ibnu hibban).

 

  "Jika kamu menjenguk orang yang sakit, mintalah kepadanya agar berdoa kepada allah  untuknya, karena doa yang orang yang sakit seperti doa malaikat."( HR.As-Suyuti).[7]

 

B. Kesehatan Jasmani (Fisik) 

 

            Tingginya  perhatian Al-Qur'an terhadap kesehatan, terutama fisik dapat dilihat antara lain melalui bayaknya karya-karya ulama klasik yang terinspirasi oleh petunjuk Al-Qur'an tentang kesehatan. Buku terpenting dalam ilmu gizi, yaitu Manafi'al-agziyat wa Madarruba Iditulis oleh Abu Bakar ar-razi selain itu, ulama kelahiran damaskus tahun 1220 M, Ibnu An-Nafs menulis buku tentang pergizian asy-syamil yang menjelsakan pentinya gizi untuk proses penyembuhan. Diantara ulama laianya yang menulis tentang gizi untuk kesehatan tubuh Hunain bin Ishaq, Muhammad bin Zakaria ar-razi, Ibnu Zahr, dan As-Samarqandi. Bapak sosiologi Muslim, Ibnu Khaldun juga pernah menulis buku tentang ilmu gizi dan mengendangkan sebuah syair:

 

 

Artinya:                                                                                                

 

            "Jadikanlah makananmu setiap hari sekali, dan hindari makanan sebelum kamu selesai mengunyah makanan.[8]

 

            Agar tubuh tetap sehat, Al-qur'an memberikan beberapa pentunjuk dan tuntunan, baik berupa pemeliharaan maupun pencegahan dan pengobatan.

 

  • Mengonsumsi Makanan Yang Bergizi

 

            Tubuh manusia membutuhkan makanan untuk mendapatkan energi agar dapat beraktivitas dan menjaga kesehatannya. Ada enam unsur gizi dalam makanan yaitu glukosa, lemak dan protein yang menghasikan energi kalori yang di butuhkan oleh tubuh, serta vitamin garam mineral, dan air yang sangat dibutuhkan dalam setiap proses metabolisme dalam tubuh, serta vitamin, garam mineral, dan air yang sangat kadar atau nilai gizi dalam makanan berbeda dengan satu dengan lainnya. Ada jenis makanan yang memiliki kandungan gizi tinggi yang ada yang sebaliknya. Ukuranya bukan pada besar kecil atau berat ringannya makanan tetapi pada kandungan gizi yang ada di dalamnya.

 

 Allah befirman:

 

().

 

 

 

 

 

Artinya:

 

            "Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang  disirami dengan air yang sama, tetapi kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lain nya dalam hal rasanya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran allah) bagi orang-orang yang mengerti (ar-Ra'd/13:4).[9]

 

            Prase wanufaddilu ba'daha'ala ba'din menunjukan bahwa Allah melebihkan dan megutamakan satu jenis makanan atas lainnya, dalam hal rasa. Demikian pula dalam hal bentuk, warna dan kadar gizi yang terdapat didalamnya.

 

            Tentang perbedaan kadar gizi makanan antara satu dengan lainnya, dapat ditemukan dalam penjelasan Al-qur'an pada kisah bani Israil dan makanan yang diberikan kepada mereka berupa manna dan salwa.

 

Allah berfirman:

 

().

 

Artinya: 

 

            "Dan kami menaungi kamu dengan awan dan Kami menurunkan kepadamu Mann dan Salwa. Makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadam. Mereka tidak menzalimi Kami, tetapi justru merekalah yang menzalimi diri sendiri (al-Baqarah/2:57).

 

            Al-mann adalah sejenis madu yang beku dan turun dari langit seperti embun,sedangkan as-salwa adalah sejenis burung puyuh. Kedua jenis makanan ini mengandung semua unsur utama gizi dan menghasilkan kalori tinggi yang dibutuhkan tubuh, selain rasa yang enak dan bau yang menggiurkan membangkitkan nafsu makan. Tetapi karena tidak mengerti kandungan giziniya, mereka minta agar diganti dengan lainnya, yaitu jenis kacang-kacangan, gandum, adas, bawang, dan sejenisnya ketimun.[10]

 

Allah berfirman:

 

().

 

Artinya :

 

            "Dan (ingatlah ketika kamu berkata, "Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami,agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhka di bumi,seperti:  sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah."Dia (Musa) menjawab,"apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu agar memperoleh apa yang kamu minta" kemudian mereka di timpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari allah hal itu (terjadi) karna mereka mengingkari ayat-ayat allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karna mereka durhaka dan melampaui batas (QS.al-Baqarah/2:61).

 

            Permintaan mereka itu di gambarkan sebagai upaya mengganti sesuatu yang  berkualitas tinggi dengan yang berkualitas rendah, sebab terbukti secara ilmiah kadar gizi yang terdapat dalam jenis-jenis makanan yang mereka minta jauh lebih rendah yang terdapat pada al-mann dan as-salwa satu kilogram jenis makanan yang mereka minta hanya mengandung sekitar 1500 unit kalori, sedangkan satu kilogram manna dan salwa mengandung sekitar 3000 unit kalori. Selain itu dalam makanan yang di berikan oleh allah terdapat protein, yaitu pada  burung puyuh, sedangkan makanan yang mereka minta untuk ada.[11]

 

            Untuk menjaga kelangsungan hidup manusia agar tetap sehat allah telah menyediakan berbagai jenis makanan yang bergizi, baik yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan maupun hewan. dari tetumbuhan allah menyediakan sayur-sayuran seperti kacang-kacangan, bawang merah, bawang putih, dan lainya,buah-buahan seperti anggur, kurma, delima, pisang, jahe dan lainnya, serta madu. Uraian lebih jauh tentang  tetumbuhan dalam Al-qur'an dapat di baca dalam serial tafsir tematik tentang lingkungan hidup.

 

            Penjelasan tentang sumber makanan manusia dari tetumbuhan ditemukan pada surah 'Abasa/80:24-32. Sedangkan dari jenishewan dari Allah menyediakan daging, ikan, telur, dan susu. Penjelasan tentang itu dapat ditemukan pada surah An-nahl/ 16; 5 Yasin/ 36; 71-73 Fatir/ 35; 12. Lemak dan protein yang sangat di butuhkan tubuh manusia ada yang berasal dari tumbuh-tumbuhan  dan ada yang berasal dari hewan. Protein hewan didapat dari daging, ikan, susu, dan telor. Daging mensuplai kedalam tubuh manusia garam mineral, seperti sodium, potasium, kalsium, magnesium, fosfor, dan besi. Tentang pentingnya daging sebagai makanan dijelaskan dalam sebuah hadis nabi dari abu ad-darda yang  menyatakan:

 

( )

 

Artinya:

 

            "Makanan utama penghuni dunia dan surga daging".( riwayat ibnu majah).

 

            Demikian pula susu, makanan yang mudah di cerna dan mengandung banyak manfaat. tidak ada makanan dan minuman yang dapat menghilangkan lapar dan dahaga sekaligus kecuali susu,demikian di nyatakan dalam satu hadis nabi muhammad yang diriwayatkan dari ibnu 'abbas. Karna itu susu tidak hanya menjadi minuman penduduk dunia tetapi juga penghuni surga seperti di jelaskan dalam surah muhammad/ 47;15.[12]

 

  • larangan mengomsumsi makanan dan minuman yang berbahaya

 

            Allah  subhanahu wa ta'ala telah menciptakan semua jenis makanan untuk manusia di bumi, tetapi ada beberapa jenis yang di halalkan untuk dikonsumsi, yaitu yang baik dan bermanfaat, dan ada jenis makan dan minuman yang di haramkan karena berbahaya dan membahayakan. tentang makanan yang di bolehkan dan di haramkan.

 

Allah berfirman;

 

() ().

 

 

 

Artinya:

 

            "Wahai orang-orang yang beriman!makanlah dari rezeki yang baik yang kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-nya. Sesungguhnya dia hanya mengharamkan atasmu bangakai, darah,daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama)selain Allah. Tetapi barang siapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, allah maha pengampun, maha penyayang (al-baqarah/ 2;172-173).[13]

 

            ayat ini turun berkaiatan dengan sikap masyarakat jahiliyah yang mengharamkan sebagai jenis makanan tanpa alasan yang di benarkan kecuali sekedar mengikuti kehendak setan dan ajaran paganisme (wastaniyyah). Ayat ini menjelaskan tidak ada yang diharamkan kecuali karna didalamnya terdapat bahaya, dan tidak ada yang dihalalkan kecuali karna mendatankan manfaat. Karna itu ketetapan ini harus di syukuri dan ditaati.

 

                Larangan mengonsumsi bangkai, darah, daging babi dan hewan yang di sembelih tanpa menyebut nama Allah diturunkan dalam empat surah(secara berurutan)yaitu:Al-An'am/6:145, An-Nahl/16:115, Al-Baqarah/2:173 dan Al-Ma'idah/5: 3. Dua ayat yang pertama turun pada periode Madinah. Pada surah al-Maidah/5:3 dirinici jenis bangkai yang haramkan, setelah sebelumnya dijelaskan secara global, yaitu:1) al-munkaniqah (binatang yang mati tecekik;2) al-mawquzah (binatang yang mati dipukul;3) al-mutaraddiyah (binatang yang mati terjatuh;4) an-natihah (binatang yang mati ditanduk oleh binatang yang lain;5) maakalassabu'u (binatang yang mati dimakan binatang buas). Meski berbeda nama, tetapi pada intinya kelima jenis binatang ini tergolong bangkai yang diharamkan. Kita tentu tidak dalam posisi mencari hikmah dibalik larangan tersebut, sebab akal boleh jadi tidak akan dapat menggapainya. Cukup bagi kita meyakini bahwa itu adalah larangan Tuhan. Namun demikian, dengan bantuan ilmu pengetahuan para ilmuwan Muslim modern menyampaikan beberapa alasan keharaan tersebut.

 

            Para ilmuwan penyusun komentar ilmiah dalam Tafsirul-Muntakhab menjelaskan:"Kematian binatang dapat disebabkan oleh ketuaan, penyakit organik, parasit atau karena terkena racun luar yang, dengan sendirinya, mengakibatkan daging binatang itu mengandung zat yang membahayakan pemakan-nya. Lebih dari itu, binatang yang mati bukan karena disembelih, darahnya akan mengalami pemacetan. Keadaan seperti itu dapat berlangsung lama dan sulit diketahui dengan pasti, sehingga dapat mengakibatkan disolusi dan kerusakan.

 

            Darah merupakan salurang yang mengandung seluruh zat metabolis (asimilasi) yang sebagian bermanfaat dan yang lain berbahaya. Zat yang membahayakan itu dapat merusak anggota tubuh yang dapat menghilangkan dan mengeluarkan racun yang ada dalam tubuh. Diantara hewan parasit yang hidup dalam tubuh manusia itu banyak melalui beberapa fase, ada yang panjang dan ada juga yang pendek. Karena alasan-alasan itulah, terutama, memakan darah yang haram.[14]

 

            Sedangkan babi merupakan binatang yang mudah terserang hewan parasit yang menyerang tubuh manusia, seperti berbagai virus, sporadis, leptoseri, dan protozoa, cacing pipih, dan cacing gelang. Diantara parasit yang paling berbahaya adalah:

 

  • Hewan ciliata yang diberi nama antidium-colay yang dapat menyebabkan disentri plantidi yang ganasnya sama dengan disentri amuba. Sumber satu-satunya penyakit ini adalah babi. Penyakit ini hanya akan menyerang orang yang memelihara dan menyembelih serta menual beli daging babi.
  •  
  • Gelendong hati dan usus yang berjangkit di negara-negara Timur jauh, khusushnya gelendong usus besar yang banyak menyebar di Cina, gelendong usus kecil yang banyak berjangkit di Bangladesh, Burma dan Asam dan gelendong hati yang banyak bersebar di Cina, Jepang dan Korea. Nah, babi merupakan binatang yang banyak menyimpan parasit-parasit ini. Oleh karena itu, pembasmian penyakit yang diakibatkan oleh parasit-parasit ini tidak dapat dilakukan hanya pada manusia penderita, tetapi juga harus sampai sumber asalnya, yaitu babi.
  •  
  • Cacing pita yang ada dalam tubuh babi. Sel telur cacing ini berpindah dari manusia kepada babi yang melahirkan cacing ganda dalam daging babi. Cacing itu kemudian berpindah lagi kepada manusia yang memakan daging babi dan cacing pita yang hidup dan berkembang didalam usus. Pada dasarnya penyakit ini tidak begitu berbahaya, karena hampir sama dengan cacing pita yang terdapat dalam daging sepi. Tetapi cacing pita yang terdapat dalam daging babi sangat berbeda dengan cacing pita yang ada didlama daging sapi. Apabila sel telur cacing itu tertelan manusia melalui tangannya yang kotor, atau melalui makanan yang kotor, atau apabila ia memotong bagian cacing yang mengandung telur, atau memotong telur cacing dari usunya hingga telur itu pecah dan laravanya megena bagian otot yang bersangkutan, maka hal itu kemungkinan besar menyebabkan kematian apabila menyerang otak, urat saraf, atau hati dan organ penting lainnya. Penyakit berbahya seperti ini hampir tidak kita dapatkan di negara-negara Islam, karena Islam telah megharamkan memakan daging babi.
  •  
  • Cacing terbentuk spiral. Terjangkitnya seseorang dengan cacing spiral yang larvanya berceceran pada otot-ototnya akan menyebabkan penyakit yang sangat berbahaya, seperti rematik, sulit mengunyah dan bernafas serta menggerakan mata, radang otak dan jaringan urat saraf serta radang selaput otak. Penyakit urat saraf dan otak yang menyebabkan keracunan, stress dan komplikasi. Jika seseorang  terkena penyakit yang mematikan ini, ia akan meninggal dunia dalam jangka waktu antara empat sampai enam minggu. Dan babi adalah penyebab utamanya. Penyakit ini banyak tersebar di eropa, amerika serikat dan amerika selatan. Sedangkan di dunia islam, alhamdulillah, penyakit ini tidak banyak berjangkit.[15]

 

Usaha untuk mencegah berjangkitnya penyakit ini dilakukan dengan cara memelihara babi secara sehat dan pengobatan secara medis terhadap daging babi. Tetapi itu semua tidak membuahkan hasil. Sebagai contoh amerika serikat adalah salah satu dari tiga negara terbesar di dunia yang terjangkit penyakit ini, 16%. Jumlah ini sangat jauh dari yang sebenarnya. Di negara-negara bagian amerika serikat persentase berjangkitnya penyakit yang di sebabkan oleh babi ini berkisar antara 5%-27%.

 

     Selain itu, lemak minyak babi sangat berbeda dengan minyak nabati dan lemak hewani lainnya. Oleh karna itu, kelayakan daging babi untuk di gunakan sebagai bahan makanan sangat di ragukan sebagian besar ahli. Hal ini di jelaskan oleh prof. Ram, seorang ahli kimia dari denmark yang memperoleh hadiah nobel, bahwa seseorang tidak boleh banyak mengkonsumsi minyak babi karna akan menyebabkan penyakit empedu dan menutupi salurannya, pengerasan urat nadi, dan penyakit jantung. Perlu di sebutkan disini bahwa jumbur (mayoritas) ahli hukum islam mengartikan kata"labm" sebagai daging, termasuk lemak.

 

     Sedangkan soal hewan yang di sembelih dengan tidak menyebut nama Allah, dan hewan yang di sembelih dengan nama berhala, berkaiatan dengan persoalan ibadah. Sedang hewan yang mati tercekik, terpukul, mati di tanduk, dan di terkam binatang buas, mempunyai kedudukan hukum yang sama dengan bangkai, meskipun sebab kematiannya berada".

 

     Apa yang di kemukakan para ahli seperti di atas tentu baru sebagian dari hikmah keharaman yang telah diketahui manusia. Boleh jadi ilmu pengetahuan yang datang kemudian akan melaratnya atau menambah temuan baru lainnya. Namun perkembangan apapun yang terjadi dalam ilmu pengetahuan tidak dapat mengubah sedikit apapun keharaman jenis makanan yang di sebut secara tegas pada ayat-ayat di atas.

 

     Selain makanan, allah juga mengharamkan minuman yang dapat merusak akal, yaitu khamar. Khamar di haramkan karna memabukkan, yaitu membuat akal tidak berfungsi sehingga mengakibatkan hilang kesadaran dan lepas kontrol, penurunan daya ingat. Zat yang memabukan dalam khamar berupa ethanol, yaitu sejenis alkohol yang kadarnya beragam antara 5% sampai 50%, bahkan lebih. Seperti di ketahui, islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi agama, jiwa, akal, harta dan badan. Karna itu segala sesuatu yang mengancam keutuhan lima hal tersebut menjadi terlarang hukumnya.[16] penjelasan mengenai sebab di haramkannya khamar di temukan dalam 

 

firman allah surah al-ma'idah/5:91:

 

().

 

Artinya:

 

     "Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalangi-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat maka tidaklah kamu mau berhenti?(al-Maidah/5: 91).

 

     Dalam ayat ini Allah menyebutkan empat sebab mengapa minuman keras (khamr) dan perjudian diharamkan, Pertama, khamr adalah sesuatu yang kotor dan buruk, sehingga tidak mungkin disandangkan sifat baik akrena mengandung unsur negatif yang jelas. Khamar misalnya, dapat merusak akal. Begitu pula judi yang mengandung unsur negatif yaitu menghabiskan harta. Kedua-keduanya mengandung perusakan mental. Setanlah yang membuat minuman keras dan judi itu tampak baik, menarik, dan indah.

 

     Kedua, menyebarkan permusuhan dan saling dengki. Perjudian sering kali berakhir dengan perkelahian. Kalaupun tidak berkahir dengan perkelahian, pada umumnya perjudian sangat berpotensi menimbulkan rasa iri dan dengki. Khamar merupakan induk odsa besar. Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh at-Tabarani dari'Abdullah binAmr'.

 

 Rasulullah bersabda:

 

            .( ).

 

Artinya: 

 

     "Khamar adalah induk (ibu) dari segala bentuk, kekejian dan dosa yang paling besar". (Riwayat At-Tabarani Dari 'Abdullah Bin 'Umar).[17]

 

     Secara garis besar alasan diharamkannya kahamar adalah sebagai berikut: Allah telah memuliakan manusia dengan memberinya akal yang mengandung sel didalam otak yang berfungsi mengendalikan kehendak, kecerdasan, kemampuan membedakan antara baik dan burk, dan sifat-sifat baik lainnya. Khamar, khususnya, dan narkotik lainnya, umumnya, dapat menyerang bagian-bagian otak ini. Akibatnya, sel-sel itu menjadi tidak berfungsi lagi, baik sementara maupun selamanya, sesuai kadar yang diminum.

 

     Ketika sel-sel itu mengalami rangsangan atau hambatan, hal itu akan mempengaruhi bagian bawah sel-sel tadi hingga mengakibatkan orang yang bersangkutan bereaksi. Akibatnya, otak akan terserang atau tidak berfungsi. Itu artinya bahwa orang yang bersangkutan kehilangan keseimbangan akal yang pada gilirannya akan berdampak pada tindakan yang dilakukan-nya. Selain itu, Khamar memiliki dapak negatif terhadap pencernaan, ginjal dan hati. Di antara itu semua, dampak terhadap hati merupakan yang paling besar, karena dapat menimbulkan sirosis hati.

 

     Ketiga, bila seseorang telah kehilamgam keseimbangan, maka ia akan lupa zikir kepada Allah yang merupkan sarana untuk menghidupkan kalbu, Keempat, pada gilirannya khamar dapat menghalangi orang untuk shlat secara sempurna.

 

     Pengharaman khamar dalam jumlah sedikit, meskipun tidak memabukkan, didasarkan pada asas kehati-hatian dan khawatir terbiasa atau larut yang berakhir pada kecanduan. Oleh para ahli fikih disepakati bahwa khamar mempunyai pengertian segala sesuatu yang dapat memabukkan dengan sendirinya, baik berupa minuman atau bukan'. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah,"Segala sesuatu yang memabukkan adalah Khamar dan setiap Khamar adalah haram."[18] Selain itu juga didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud bahwa Rasulullah melarang segala sesuatu yang memabukkan dan melemahkan.

 

     Dahulu orang berpendapat bahwa Khamar mengandung beberapa manfaat bagi kesehatan, tetapi kemajuan ilmu pengetahuan membuktikan tidak ada sedikit pun manfaat yang diperoleh dari Khamar. Suatu ketika, salah seorang sahabat, Tariq Bin Suwaid Al-Ju'fi bertanya dan meminta restu Rasulullah untuk membuat khamar untuk dijadikan obat. Rasulullah melarangnya dan tidak merestui itu seraya berkata,"Itu bukan obat, tetapi penyakit"(innahu laysa bidawain, walakinnahu da'un).

 

     Masuk islam dalam kategori khamar yang terlarang ini narkotika dengan berbagai jenisnya, obat-obatan dan zat adiktif lainnya. Bahkan menurut sebgian ulama, merokok termasuk jenis yang terlarang, dengan alasan kesehatan dan efek kecanduan yang ditimbulkannya. Asap rokok mengandung sekitar 4000 (empat ribu) bahan kimia dan menyebabkan tidak kurang dari 25 jenis penyakit dari yang mematikan seperti kanker, jantung, paru, sampai yang menyusahkan seperti imotensi dan gangguan kehamilan. Nikotin pada asap rokok berefek ke otak dalam hitungan detik, lebih cepat dari pada suntikan atau apapun yang dimasukkan ke dalam tubuh. Efek amfetamin dan lain-lain. Begitu nikotin sampai ke otak ia antara lain berpengaruh pada nicotinic acetylcholinerecptor dan dopanime yang berhubungan dengan rasa senang dan ketagihan. Ia juga memengaruhi daya ingat dan membuat seseorang tidak peka. Demikian antara lain tulisan Tjandra Yoga Aditama dalam hari Kompas, Jum'at. 31/Oktober/2003, seperti dikutip M.Quraish Shihab.[19]

 

  • Larangan Makan Dan Minum Secara Berlebihan (Al-Israf)

 

Sikap berlebiham (al-israf) dalam segala hal selalu disebut dalam konteks negatif dan terlarang seperti dalam surah Al-Mu'min/40:43

 

Allah berfirman:

 

() ().

 

Artinya:

 

                   "Dan sesungguhnya orang-orang yang berlebihan adalah penghuni neraka. Kata israf dengan segala devirasinya disebut banyak 23 kali dengan makna yang berkisar pada keluar batas keseimbangan. Itu bisa terjadi pada sika atau perbuatan apa saja, seperti dalam berinfaq (Al-furqan/25:67), dalam melakukan dosa (Al-imran/3:147) dan dalam mengomsumsi  makanan atau minuman, baik karena terlalu sedikit atau terlalu banyak (Al-A'araf/7:31).

 

Allah berfirman:

 

()

 

Artinya:

 

       "Wahai anak cucu anak adam! Pakailah pakaianmu yang bagus setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya, allah tidak menyukai oarang yang berlebih-lebihan.(al-araf/7:31).

 

       Menurut Ibnu Asyur, ayat ini menghampun prinsip-prinsip pemelharaan kesehatan, terutama yang terkait dengan makanan. Perintah untuk tidak berlebihan ini bukan sebagai bentuk pengharamaan, tetapi sebagai anjuran dan tuntunan, sebab pada ayat 32 berikutnya Allah menegaskan tidak boleh bagi seseorang mengharamkan karunia tuhan yang diberikan kepada hamba dan rezeki-nya yang baik-baik. Ukuran berlebihan pada ayat di atas berpulang kepada kemaslahatan masing-masing orang. Yang jelas ukurannya adalah keseimbangan seperti di perintahkan dalam surah Al-A'raf/7:29.[20]

 

       Ketidak seimbangan dalam makan dan minum, baik terlalu sedikit maupun terlalu banyak, dapat berpengaruh pada kesehatan seseorang. Tubuh manusia memerlukan kalori yang diasup dari makanan untuk dapat bertahan hidup. Karena itu cukup bagi seseorang untuk makanan dan minum untuk sekedar memenuhi kebutuhan tubuh akan kalori. Jika ia makan terlalu banyak, melebihi kalori yang di butuhkan tubuh, maka sisanya akan berubah menjadi lemak yang menumpuk di tubuh, yang mengakibatkan berat badan naik dan menderita obesitas.

 

       Sebaliknya, jika makan diasup terlalu sedikit, dan tidak memenuhi jumblah kalori yang di butuhkan, maka tubuh akan mengasupnya dari sel-sel tubuh sehingga mengakibatkan kurang berat badannya. Makan dan minum sesuai dengan kebutuhan tubuh, tanpa melebihi atau mengurangi, sangat lah penting.

 

       Berlebihan dalam makan mengakibatkan ganguan dalam tubuh, terutama pada pencernaan. Alat pencernaan mempunyai kemampuan yang terbatas. Jika makanan yang di konsumsi berlebihan, maka proses pencernaan dalam lambung tidak akan sempurna dan mengakibatkan perut kembung, sehingga tidak nyaman dan merasa letih. Selain itu kelebihan berat badan (diabetes).

 

       Dengan meninggalkan sikap berlebihan dalam mengonsumsi makan, konsumsi bahan makanan menjadi berkurang sehingga tidak membebani perekonomian negara. Produktivitas akan menigkat seiring dengan kesehatan masyarakat pekerja, dan biaya untuk pengobatan menjadi berkurang. Guru besar ilmu gizi, Geilord huzer mengatakan, "jaminan untuk tidak mengalami penuaan dini adalah dengan mengikuti pola makan sehat, diantaranya menghindari berlebihan dalam mengkonsumsi makanan. Sikap berlebihan bermula dari keinginan untuk memperturutkan nafsu makan.

 

Rasulullah bersabda:

 

      ( )

 

Artinya:

 

"Salah satu ciri berlebihan (al-israf) anda makan setiap yang anda inginkan.(Riwayat Ibnu Majah dari Anas Bin Malik).[21]

 

            Rasulullah mengajarkan kita untuk tidak makan sebelum terasa lapar, dan bila makan tidak sampai kenyang. Mereka yang selalu kekenyangan sehingga menjadi tidak produktif dan malas serta lengah dari ibadah ketika di dunia, mereka mengalami lapar berkepanjangan di akhirat kelak.

 

Rasulullah bersabda:

 

( )

 

Artinya:

 

            "Sesungguhnya mereka yang akan mengalami kelaparan yang lama di hari kiamat adalah mereka paling banyak mengalami kekenyangan ketika di dunia (Riwayat Ibnu Majah).

 

            Berbagi penyakit muncul berawal dari pola makan yang tidak sehat.[22]        

 

  • Urgensi Istirahat Bagi Tubuh

 

         Salah satu tanda kekuasaan Allah SWTadalah penciptaan siang dan malam secar selisih berganti (Al-baqoroh/2:64 dan Yunus/10:6). Pegantian antara sinar bendera di benderang di sing hari dan gelap gulita di malam hari itu di maksudkan antara lain agar malam menjadi saat istirahat tenang, mengembalikan kekuatan, setelah siang harinya manusia berusaha keras memcari rezeki. Tidak terbayangkan jika dunia ini selalu diisi dengan gelap gulita, bagaimana mungkin manusia mendapatkan sinar/cahaya yang menerangi segala aktivitasnya. Sebaliknya, tidak terbayangkan jika dunia ini selalu terang dan mengalami siang terus menerus, bagaimana mungkin manusia akan dapat beristirahat tenang (Al-Qasas/28: 71-72).

 

         Malam sengaja diciptakan allah untuk tidur tenang, dan siang untuk berusaha mencari rezeki.

 

 

 Allah berfirman:

 

().

 

Artinya:

 

         "Dan dialah yang menjadikan malam untuk mu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha. (Furqan/25:47). [23]

 

         Malam dijadikan sebagai "pakaian" karena berfungsi melindungi manusia dari sinar/ cahaya siang, seperti halnya pakaian yang melidungi tubuh dari sengatan panas dan dingin. Sedangkan tidur di jadikan sebagai saat beristirahatdan tenang, berbeda dengan siang yang dijadikan saat berubah dan bekerja.

 

         Setaip manusia membutuhkan waktu istirahat dengan tidur sekitar 8 jam setiap hari. Jika kurang dari itu, atau tidak berkualitas, maka menggangu kerja otak. Dalam keadaan terbangun otak bekerja dengan aktif, dan otot, jantung serta saraf menegang. Akibat aktivitas tersebut zat-zat beracun menumpuk dalam tubuh. Cara menghilangkannya adalah dengan tidur yang menghentikan aktivitas kerja otak. Tidur di malam hari jauh lebih berkualitas dari pada tidur siang hari. Ini terkait dengan sinar yang di keluarkan matahari di siang hari yang berpengaruh terhadap kerja otak dan tubuh. Tumbuh-tumbuhan tidak berproduksi dan melakukan fotosintesis tanpa ada sinar matahari, demikian pula makhluk lainnya yang bekerja dengan aktif  bila ada sinar mata hari.

 

         Demikian allah menciptakan malam untuk beristirahat. Dengan begitu manusia memforsir diri utuk bekerja dan beraktivitas,  termsuk dalam beribadah. Rasulullah menolak keras sikap bagian sahabat yang ingin memforsir diri dalam beribadah dengan selalu berpuasa dan bangun malam serta tidak menikah. Menurut beliau, tubuh, keluarga, dan masyarakat memiliki hak yang harus dipenuhi. Kepada Ibnu'amru beliau mengatakan, "puasalah dan berbukalah, bangun malam dan tidurlah, sesungguhnya tubuhmu punya hak yang harus di penuhi (dengan mengistirahatkannya), matamu punya hak (untuk dipejamkan / ditidurkan), istrimu punya hak yang harus di penuhi (berupa nafkah lahir dan batin).[24]

 

         Salah satu bentuk perhatian Al-qur'an terhadap tubuh agar di istirahat kan adalah berlakunya ketentuan rukbsab atau keringanan dalam menjalan kan beberapa ketentuan agama. Antara lain, bagi mereka yang dalam keadaan sakit atau dalam berpergian dibolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di hari lain.

 

Allah berfirman:

 

().

 

Artinya:

 

         "Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan {dia tidak berpuasa}, maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang di tinggalkanya itu, pada hari-hari yang lain.{Al-baqarah/2 :185}

 

         Demikian pula dalam kondisi darurat dan untuk keselamatan manusia, di perbolehkan makan secukupnya sesuatu yang di haramkan,  seperti memakan bangkai, darah dan daging babi (Al-baqoroh/2:185).

 

  • Urgensi Gerak Badan Dan Olahraga
  •          Tidak ditemukan ayat Al-qur'an yang secara tegas menjelaskan urgensi olahraga bagi kesehatan tubuh, namun isyarat tentang di temukan dalam firman Allah surah Al-Anfal/8:60.

 

Firman allah:

 

().

 

Artinya:

 

               "Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan didzolimi(dirugikan). (Al-anfal/8:60).

 

               Sebagaimana kemukakan terdahulu, kata Qawwah pada ayat ini ditafsirkan dengan memanah, bahkan diucapkan oleh Rasulluah secara berulang sebanyak tiga kali. Penjelasan penjelasan surah ini menunjukan pentingnya mempelajari dan melatih diri dengan menggunakan alat-alat perang.

 

               Di antara bentuk olahraga lain yang dianjukan adalah berenang. Rasulluah menyukai umatnya sehat, aktif, dan energi. Beliau selalu keberkahan bagi umatnya yang selalu cepat bangun pagi untuk beaktivitas, "Sebagaimana beliau selalu berdoa agar terhindar dari sikap lemah dan malas. Agar tubuh kuat dan energi diperlukan olahraga dan latihan fisik.[25]

 

 

 

 

C. Pengertian Kesehatan Mental

 

            Kalau kita perhatikan orang-orang dalam kehidupannya sehari-hari, akan bermacam-macamlah yang terlihat. Ada orang yang kelihatanya selalu gembira dan bahagia, walau apapun keadaan yang dihadapinya. Dia yang disenangi orang, tidak ada yang membenci atau tidak menyukainya, dan pekerjaannya apapun selalu berjalan dengan lancar.

 

            Sebaliknya ada pula orang yang sering mengeluh dan bersedih hati, tidak cocok dengan orang lain dalam pekerjaan, tidak bersemangat serta tidak dapat memikul tanggung jawab. Hidupnya dipenuhi kegelisahan, kecemasan dan ketidak puasan, dan mudah di serang oleh penyakit-penyakit yang jarang dapat dioabati. Mereka tidak pernah merasakan kebahagian.

 

            Di samping itu ada pula orang yang dalam hidupnya uka mengganggu, melanggar hak dan ketenangan orang lain, suka mengadu-domba, memfitnah menyelewengan, menganianya, menipu dan sebagainya.

 

            Gejala-gejala yang menggelisakan masyarakat itulah, yang mendorong para ahli ilmu jiwa untuk berusaha untuk menyelidiki apa yang menyebabkan tingkah laku orang berbeda, kendatipun kondisinya sama. Juga apa sebabnya ada orang yang tidak mampu mendapatkan ketenangan dan kebahagian dalam hidup ini. Usaha ini menumbuhkan satu cabang termuda dari ilmu jiwa, yaitu Kesehatan Mental(Mental Hygiene).

 

            Pengetahuan ini berkembang secara luas di negara-negara yang telah maju, terutama dalam beberapa tahun belakang ini. Di beberapa negara pengetahuan ini telah samapai kepada tingkat mencari jalan pencegahan (preventive) agar orang tidak lagi menderita kegelisahan dan gangguan jiwa. Di negara kita, pengetahuan ini belum banyak dikenal. Meskipun akhir-akhir kesehatan metal, namun pengertiannya masih kabur dan kurang jelas dalam pikiran orang pada umumnya.[26]

 

            Banyak pengertian dan definisi tntang kesehatan mental yang di berikan oleh para ahli, sesuai dengan pandangan dan bidang nya masing-masing. Dibawah ini akan kita bicarakan beberapa yang dapat kita manfaatkan dalam memahami diri kita sendiri, orang-orang yang berhubungan dengan kita, serta hidup pada umumnya. Dengan demikaian dapat dicapai kebahagiaan dan ketanangan dalam hidup, baik bagi pribadi,  maupun bagi masyarakat pada umumnya.

 

            Kesehatan mental adalah terhindar dari gejala-gejala penyakit jiwa (neurose) dan ari gejala-gejala penyakit jiwa ( psychose ).

 

            Definisi yang pertama ini, banyak mendapatkan sambutan dari kalangan psikiatri (kedokteran jiwa). Menurut definisi ini, orang yang sehat mentalnnya adalah orang yang terhindar dari segala gangguan dan penyakit jiwa. Yang dimaksud dengan gangguan jiwa kita akan kupas khusus pada pasal-pasal berikutnya. Tapi secara ringkas dapat dikatakan orang yang menderita gangguan jiwa; bila sering cemas tanpa diketahui sebabnya, malas, tidak ada kegairahan untuk bekerja, rasa badan lesu dan sebagiannya. Gejala-gejala tersebut dalam tingkat lanjutannya terdapat pada penyakit anxiety, neaurasthenia, hysteria dan lain sebagainya. Sedangakan sakit jiwa adalah orang yang jauh dari pandangan orang pada umumnya, jauh dari realitas, yang dalam istilah sehari-hari kita kenal miring gila dan sebagainya.

 

            Kesehatan mental adalah kemampuan untuk menyesuiakan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan di mana ia hidup.

 

            Definisi  kedua ini lebih luas dan bersifat umum, karena di hubungkan dengan kehidupan secara keseluruhan. Kesanggupan untuk menyesuaikan diri itu, ia penuh dengan semangat dan kebahagian dalam hidup.[27]

 

            Untuk dapat menyesuaikan diri dengan diri sendiri, kita harus lebih dulu mengenal diri kita dan menerimanya sebagaimana adanya, lalu bertindak sesuai dengan kemampuan dan karangan yang ada pada kita.

 

            Disamping itu, kita juga harus mengenal, memahami dan meneliti orang lain dari segala segi secara objektif. Jangan kita melihat dan menilai orang lain secaea subjektif, yaitu menurut perasaan dan ukuran kita; tapi usahakanlah melihat orang dengan ukuran-ukuran orang itu sendiri. Kita harus mengenal keistimewaan orang yang disamping kekurangan atau kelemahn-kelemahannya.

 

            Selanjutnya perlu pula diketahui lingkungan, termasuk kaidah-kaidah sosial, peraturan-peraturan, undang-undang, adat kebiasaan, ajaran agama yang dianut dan suasana pada umumnya. Dalam tindakan, pandangan dan apa saja yang terjadi, kita tidak boleh melupakan dimana kita berada, agar tindakan kita tidak bertentangan dengan peraturan dan kebiasaan yang berlaku, serta menyadari sepenuhnya akan kewajiban kita terhadap lingkungan itu.

 

            Menurut definisi yang kedua ini, orang yang sehat mentalnya ialah orang yang dapat menguasai sagala faktor dalam hidupnya, sehingga ia dapat menghindarkan tekanan-tekanan perasaan atau hal-hal yang membawa kepada frustasi.

 

            Kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan manfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kepada kebahagiaan diri dan orang lain ; serta terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa.

 

            Definisi ini mendorong orang memperkembangkan dan memanfaatkan segala potensi yang ada. Jangan sampai ada bakat yang tidak bertumbuh dengan baik, atau yang digunakan dengan cara yang tidak membawa kepada kebahagian, yang menggangu hak dan kepentingan orang lain. Bakat yang tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, akan membawa kepada kegelisahan dan pertentangan batin. Dalam pergaulan dengan orang atau keluarganya akan terlihat kaku dan mungkin sekali tidak akan mengindahkan orang, karena ia merasa menderita, sedih, marah kepada dirinya dan orang lain.[28]

 

            Mungkin pula orang mendapat kesempatan untuk mengembangkan bakat dan potensi yang ada padanya dengan baik, tapi kepandaian dan kecerdasannya digunakannya untuk menipu, mengambil hak orang lain, atau menyengsarakan orang dengan fitnahan yag dibuat-buatnya. Maka orang itupun termasuk orang yang kurang sehat.

 

            Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesangupan untuk menghadapi problem-problem bias yang terjadi, dan merasakan secara pasitif kebahagian dan kemampuan dirinya.

 

            Fungsi-fungsi jiwa seperti fikiran, perasaan, sikap jiwa, pandangan dan kenyakinan hidup, harus dapat saling membantu dan bekerja sama satu sama lain, sehingga dapat dikatakan adanya keharmonian, yang menjauhkan orang dari perasaan ragu dan bimbang, serta terhindar dari kegelisahan dan pertentangan batin (konflik).

 

            Keharmonisan antara fungsi jiwa dan tindakan tegas itu dapat dicapai antara lain dengan kenyakinan akan ajaran agama, keteguhan dalam mengindahkan norma-norma sosial, hukum, moral dan sebagainya.

 

            Fungsi-fungsi jiwa dengan semua unsur-unsurnya, bertindak menyesuaikan orang dengan dirinya, dengan orang lain dan lingkungannya. Dalam menghadapi suasana yang berubah, fungsi-fungsi akan bekerja sama secara harmonis dalam menyiapkan diri dengan untuk menghadapi perubahan-perubahan tersebut. Dengan demikian peubahan-perubahan itu tidak akan menyebabkan kegelisahan dan goncangan jiwa.

 

            Kadang-kadang perubahan sangat besar ( misalnya kekayan habis, orang paling disayangi meninggal dunia), sehingga melampaui batas kemampuan orang yang tidak kuat. Maka timbullah ketidak harmonisan jiwa, sehingga orang menjadi bingung, murung, menjauhkan diri dari kehidupan orang banyak, diserang oleh penyakit yang tidak ada obatnya dan sebagaimana.

 

            Dapat dikatakan bahwa kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang  dari gejala-gejala gangguan penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkindan membawa kepada kebahagian bersama serta tercapainya keharmonisan jiwa dalam hidup.

 

            Perlu diingat bahwa kesehatan mental itu relatif, dimana keharmonisan yang sempurna antara sempurna antara seluruh fungsi-fungsi tubuh itu tidak ada. Yang dapat diketahui adalah berapa jauh jaraknya seseorang dari kesehatan mental yang normal.

 

            Kadang-kadang orang yag menyangka, bahwa setiap ada ketidak normalan akan tergolong kepada gangguan jiwa. Pada hal orang yang terlalau bodoh atau terlalu cerdas, biasanya bukanlah karena kemampuan yang ada padanya. Memang dalam keadaan tertentu, terganggunya kesehatan mentaldapat menyebabkan orang tidak mampu menggunakan kecerdasannya.

 

            Akan tetapi, keabnormalan dalam emosi dan tindakan, adalah disebabkan terganggunya kesehatan mental, misalnya perasaan marah. Pada suasana tertentu orang kadang-kadang harus marah, tapi kalau ada orang yang tidak pernah marah, walau bagaimanapun orang menggangunya, maka ia dalam hal ini tidak normal. Sebaliknya kalau ia sering marah-marah, tanpa sebab atau oleh sebab-sebab yang diremeh, mungkin ada gangguan pada kesehatan mentalnya. Dengan demikian pula kita sebagai umat muslim harus mempunyai sifat yang bagus seperti:

 

  • Syukur
  • Tawadhu
  • Ikhlas
  • Sabar
  • Tawakal
  • Pengertian Syukur

 

Ar raghib al isfani, salah seorang yang dikenal sebagai pakar bahasa Al- qur'an  dalam al mufrodat fi gharib Al qur'an, menulis bahwa kata syukur? Secara bahasa mengandung arti "gambaran dalam benak tentang nikmat dan menampakkanya ke permukaan" kata syukur bersal dari kata "syakara" yang berarti "membuka", sehingga ia merupakan lawan dari kata "kafara"(kufur) yang berarti "menutup". Makna syukur yang merupakan antonim dari kata kafara terlihat jelas dalam beberapa ayat al-qur'an, misalnya ayat berikut:

 

Allah berfirman:

 

()

 

Artinya :       

 

"sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat), maka sesungguhnya adzabku sangat pedih"(QS.ibrahim : 7).[29]

 

            Dalam ayat di atas kata-kata "syukur" digukan sebagai kata antonim dari kata "kufur". Hal senada juga nampak terlihat dalam surat An naml ayat 40 yang menjelaskan tentang ungkapan syukur yang pernah ditunjukan oleh Nabi sulaiman;

 

()

 

 

 

Artinya:

 

            "ini adalah termasuk karunia tuhan ku untuk mencoba aku apkah aku bersyukur atau malah kufur (tehadap nikmat-Nya). Barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya tuhanku maha kaya lagi maha mulia,"(QS.An-naml27:40).

 

            Jika syukur dilihat dari pengertian ini maka kita akan menemukan satu kesimpulan bahwa hakikat syukur menampakan nikmat, dan hakikat syukur kita akan menemukan satu kesimpulan bahwa hakikat syukur menampakan nikmat", dan hakikat kekufuran adalah menyembunyikan nikmat, menutup-nutupinya, mengingkarinya dan atau melupakannya. Menampakanya nikmat yang sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemberinya, juga menyebut-nyebut nikmat sekaligus menyebut-nyebut Pemberinya. Dan hal ini sejalan denga Al-qur'an  sendiri:[30] 

 

Allah berfirman:

 

()

 

Artinya:

 

            "Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaknya kamu siarkan (dengan menyebut-nyebut)" (QS.Ad dhuha: 11).

 

            Nabi Muhammad SAW, bersabda, "Allah senag melihat bekas (bukti) nikmat-nya dalam penampilan hamba-nya" (diriwayatkan oleh at Tirmidzi). Ini artinya Allah sangat suka kepada seorang hamba yang menampak-nampakkan nikmat pemberian-Nya sebagai bukti rasa terima kasihnya.

 

            Berpijak dari pengertian ini maka syukur akan nampak pada tiga aspek, yaitu:

 

  • Syukur dengan hati, yaitu kepuasan bati atas anugerah.
  • Syukur dengan lidah, yaitu dengan mengakui anugrah dan memuji pemberiannya.
  • Syukur dengan perbuatan, yaitu dengan memanfaatkan anugreah yang di peroleh sesuai dengan tujuan penganugrahannya.

 

Secara teori sikap syukur seorang harus tercermin dalam tiga hal diatas, yakni mengakui nikmat dalam batin, untuk taat kepada Allah. Jadi sikap syukur berkaitan erat bahabbah, lisan untuk memuji dan menyebut nama Allah dan menahan diri dari dan maksiat kepada-nya.

 

            Bedasarkan hal atas, para ulama meyebutkan bahwa rukun syukur ada tiga, yaitu i'tikaf (mengakui), tahaddust (menyebutkan), dan at tha'ah (taat).[31]

 

            Al-i'tiraf merupakan pengakuan bahwa segala nikmat adalah dari Allah. Pengakuan yang semacam ini sangat penting, sebab sikap tersebut muncul dari ketawadhuan seseorang tidak mengakui nikmat itu bersumber dari Allah, maka mereka akan menjadi orang-orang yang takabur.

 

            Diakui atu tidak, dalam kehidupan modern sekarang ini , kita sering menyandarkan segala sesuatu pada kemampuan diri kita sendiri bahwa kita sangat yakin bahwa kemampuan kita akan dapat menyelesaikan problem hidup. Kita sangat bangga terhadap capaian--capaian yang telah kita raih dari peradaban dunia, seolah-seolah  itu adalah hasil kehebatan ilmu dan keahlian kita. Padahal, apa yang mampu kita lakukan jika kita tidak di beri kekuatan baik fisik maupun akal oleh Allah?

 

            Sungguh, sebuah persepsi yang menyakini bahwa keberhasilan adalah berada di tangan kita dan segala kesuksesan yang selama ini kita raih adalah karena kepandaian kita, yang semikian ini jauh dari sifat syukur. Bahkan secara nyata Al-qur'an menyebut sikap qorun. Lihatlah bertapa Al-qur'an menggambarkan sikap qorun yang takkabur itu;

 

Allah berfirman;

 

()

 

Artinya:

 

"Sesungguhnya harta kekayaan itu, tidak lain kecuali dari hasil kehebatan ilmuku"(QS.Qashas:78).[32]

 

Inilah makna yang terkandung dalam i'tikaf. Adapun pengertian tahaddust adalah nikmat atau menampakan rasa syukur tersebut dalam perkataan, biasanya dengan mengucapkan kata-kata hamdallah atau menceritakan kepada orang lain tentang perolehan nikmat yang telah diterima dari Allah. Menceritakan atau memberitahukan nikmat yang telah diperoleh kepada orang lain bukanlah hal yang bertentangan dengan sikap syukur. Bahkan Allah sendiri menyerukan hal itu.

 

            Abi hurairah berkata, "Dahulu  umat islam melihat bahwa antara bentuk syukur nikmat yaitu dengan mengucapkan". Al hasan bin ali berkata, "sesuatu yang datang padamu dari allah berupa kenikmatan dan kemuliaan kenabian, maka ceritakanlah dan dakwahlah kepada manusia".

 

            Bagi kita, kita ungkapkan kata-kata syukur bisa terwujud minimal dengan mengucapkan kata-kata hamdallah (alhamdulillah) ketika mendapatkan sebagai refleksi kepada Allah".

 

      Rukun ketiga dari syukur adalah at tha'ah. Taat atau patuh adalah merupakan pengejawantahan dari sikap syukur. Yang demikian dapat di pastikan bahwa seorang muslim yang kurang taat adalah mereka yang kurang bisa mensyukuri nikmat Allah SWT.

 

            Dilihat dari sini, maka para nibilah yang merupakan orang-orang yang paling bersyukur. Hal itu terlihat pada ketaatan mereka terhada Allah. Dalam Al-Qur'an misalnya Allah mmuji nabi nuh sebagai orang yang bersyukur, "sesungguhnya dia (Nabi Nuh) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur"(Al isra':3).

 

       Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh atha dijelaskan bahwa dia berkata, "aku bertanya kepada aisyah, "ceritakan padaku sesuatu yang palin engkau kagumi engkau lihat dari rosulluah". Aisyah berkata," adalah urusan beliau begitu mengagumkan! Pada suatu malam beliau mendatangiku dan berkata, "Biarkan aku menyembah rabbku, "maka beliau bangkit berwudhu dan shalat. Beliau menangis sampai air matanya mengalir di dadanya, kemudian rukuk dan menangis lagi, kemudian mengangkat mukanya dan menangis lagi. Dan beliau tetap dalam kondisi seperti itu sampai bilal mengumandangkan adzan shalat." Aku berkata, wahai Rosulluah, apa yang membuat kau menangis padahal Allah sudah mengampuni dosa yang lalu dan yang akan datang ? beliau bersabda, "tidak bolehkah aku menjadi hamba Allah yang bersyukur?" (Ibnu Mundzir, Ibnu Hibban, Ibnu Marwadah, dan Ibnu Asakir).

 

     Itulah ketiga rukun dalam bersyukur. Pengakuan syukur baru dianggap benar jika di dalamnya terdapat ketiga hal tersebut. Dan berpijak dari ketiga rukun itu secara ringkas dapat di jelaskan bahwa syukur tercermin  pada tiga aspek, yaitu mental, lisan dan perbuatan. Mental yang bersyukur adalah menyadari sekaligus menyakini sepenuhnya bahwa semua karunia nikmat  yan telah di peroleh dalam bentik apapun, sekecil dan sebesarpa saja adalah semua  murni dari allah semata. Sedangkan lisan yang bersyukur adalah yang selalu memuji Allah atas segala karunia nikmat yang telah dia berikan. Lidah yang bersyukur adalah lidah yang bersyukur adalah  lidah yang tak pernah kering dari pujian kepada Allah. Sedangkan perbuatan yang bersyukur adalah menggunakan karunia tuhan sesuai dengan  yang di kehendaki-nya.[33]

 

  • Tawadhu
  •  
  • Tawadhu artinya: rendah hati atau tidak sombong. Jadi, tawadhu adalah ketundukan kepada kebenaran dan menerimanya dari siapa pun datangnya, baik dalam keadaan suka maupun tidak suka.
  •  
  • Rasullah bersabda:                                                  
  •  
  • " "
  •  
  • Artinya:
  •  
  • Rasullah SAW bersabda:siapa yang bertawadhu niscayaakan di angkat oleh allah.[34]
              Lawan dari sifat tawadhu adalah takabur (sombong). Sifat takabur adalah sifat yang dibenci Allah dan rasul-Nya. Sebagaimana hadis Nabi dari Abdullahbin Mas'ud; bahwa Nabi Muhammad saw. 
  •  
  • Rasullah Bersabda:

 

.( )

 

Artinya:

 

"Sombong adalah menolak kebenaran dan menganggap remeh orang lain." (H.R.Muslim).

 

  • Ikhlas

 

            Kebayakan orang atau secara umum, ikhlas merupakan perbuatan yang sulit. Ikhlas merupakan perbuatan yang sulit. Ikhlas bersifat dua arah; ikhlas dalam memberi sedekah dan ikhlas menerima cobaan.

 

            Karena ikhlas adalah pemikiran yang terletak dalam hati, sedangkan dalam hati manusia ditempatkan jin untuk menggoda manusia.

 

            Jika dilihat dari waktu kejadiannya, ikhlas di bagi menjadi dua, yaitu:

 

  • Ikhlas terhadap sesuatu yang akan terjadi
  • Ikhlas terhadap sesuatu yang telah terjadi

 

Ikhlas pada hal yang akan terjadi, seperti ketika dihadapkan dengan sesuatu yang tidak dapatdihindarkan dan tidak tahu kapan datangnya seperti gempa bumi, mau tidak mau atau tidak ada pilihan kecuali menerima. Jika disikapi dengan takut terhadap gempa, maka kita akan rasakan gelisah dan ketakutan yang cukup lama. Sedangkan kita tidak pernah tau, kapan gempa yang menghancurkan itu terjadi pada diri kita, atau bahkan kita mungkin saja tidak pernah berjumpa dengan gempa itu hingga umur menjemput. Namun selama penantian tersebut, kita telah dibuat bingung dan menderita. Ini adalah suatu kebodohan. Jika kejadian itu pasti ter jadidan kita tidak dapat menghindari, tiada kata lain hanya menantian datanya dengan menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah Ta'ala.[35]

 

      Ikhlas pada yang telah terjadi seperti ketika anda dihina yang yang amat sangat, sehingga menjadikan pemikiran yang menggangu berlama-lama. Akibatnya konsentrasi anda terganggu, sehingga banyak pekerjaan terbengkalai, kusutnya jernih dan banyak amal baik yang terputus.

 

      Jika anda mampu membalas hinaan, meskipun ini dilarang oleh agama, persoalan bergeser ke permasalahan baru yang bisa jadi merugikan atau menguntungkan dari segi dunia dan kepuasan balas dendam. Sedangkan membalas merupakan hak Allah ta'ala. Amal yang baik dibalas baik, amal buruk dibalas buruk meskipun sebesar atom. Tidak ada keutamaan sedikitpun, kecuali membalas yang buruk dengan terseyum, atau kalau tidak dengan diam.

 

      Tidaklah mudah mengerjakan sesuatu yang tidak mengerti. Terkadang meskipun secara konsep tersebut juga tidak kalah rumitnya.

 

      Untuku itu, kita coba memahami tentang ikhlas melalui Al-qur'an dan haditsserta contoh-contoh dari ulama terdahulu, yang dikutip dari buku ihya ulumiddin.[36]

 

d.Sabar

 

            Sabar merupakan suatu kata yang amat sering kita dengar dan merupakan suatu sikap dan akhlak yang mulia, baik itu secara adat kebiasaan manusia demikian juga jika di tinjau dari ajaran agama yang mulia ini yakni islam. Namun apakah kita telah tahu apakah sabar itu?

 

            Sabar secara bahasa berarati menahan. Sedangkan pengertian sabar secara istillah dalam isyar'iat adalah menahan jiwa dari tiga perkara yaitu;

 

            Pertama, dalam keta'atan kepada Allah SWT. Karena ta'at merupakan perkara yang berat bagi jiwa  dan merupakan perkara yang sulit bagi manusia. Demikian juga ta'at merupakan suatu yang terasa berat bagi badan sehingga terkadang badan terasa lemah dan lemas untuk melaksanakan keta'atan kpada Allah SWT. Demikian juga hati terkadang terasa berat untuk mengeluarkan harta dalam rangka keta'atan kepada Allah SWT. Semisal untuk zakat. Ringkasnya  bahwa dalam keta'atan terdapat suatu yang tersa berat oleh jiwa dan badan.[37]

 

            kedua, dari perkara yang Allah SWT. Haramkan, karena jiwa manusia senantiasa mengajak keburukn yang diharamkan Allah SWT.

 

            Ketiga, terhadap takdir Allah SWT. Yang terasa sakit di hati, karena takdir Allah ada yang tersa pahit di hati, karena takdir Allah yang terasa manis di jiwa adalah mensyukurinya, dimana syukur merupakan bagian dari bentuk keta'ata  kepada Allah SWT. Sedangkan kewajiban kita terhadap takdir Allah SWT. Yang tersa pahit dihati  adalah bersabar. Kemudian yang namanya sabar adalah sabar sejak pertama goncangan musibah atau godaan ia mengumpat, mencela takdir Allah SWT. Atau menyalahkan orang lain atas apa yang menimpanya. Karena sabar bagaimana yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Yang diriwayatkan melalui sahabat Anas bin Malik RA;

 

Rasulluah SAW bersabda:

 

 

Artinya:

 

"(sesungguhnya yang di katakan) sabar adalah sabar pada awal sesuatu yang di benci".[38]

 

e.Tawakal

 

Secara harfiah, tawakal berasal dari kata wakala, yang artinya menyerahkan, mempercayakan, atau mewakilkan urusan kepada orang lain. Tawakal adalah menyerahkan segala perkara dan usaha kepada Allah SWT. Serta bererah diri sepenuhnya kepadan-nya untuk mendapatkan keemaslahatan atau menolak kemudhorothan.

 

Tawakal merupakan salah satu ciri orang yang beriman. Bahkan, Muhammad bin Abdul Wahab, seorang ulama arab saudi, sebagaimana di kutib oleh H. Ahmad Yani dalam 53 materi khotbah, angka menyatakan bahwa tawakal merupakan pekerjaan hati manusia dan puncak tertinggi keimanan. Pendapatan ini di dasarkan pada ayat Ayat al qur'an:

 

Firman Allah ta'ala:                                                                                              

 

().

 

Artinya:

 

       Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila di bacakan ayat-ayat- nya kepada mereka, bertambah (kuat)imannya dan hanya kepada tuhan mereka bertawakal(al-anfal (9):2).

 

       Dari ayat tersebut, dapat di ketahui bahwa sekalipun seseorang menyatakan bahwa dirinya beriman kepada Allah SWT. Tetapi jika ia tidak dapat berserah diri kepada-nya keimanannya tersebut perlu di pertanyakan ulang. Ia tidak di sebut beriman manakala di dalam dirinya tidak memiliki sifat tawakal. Hal ini telah di tegaskan oleh Nabi musa As. Ketika memberikan fatwa kepada umatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun