Definisi  kedua ini lebih luas dan bersifat umum, karena di hubungkan dengan kehidupan secara keseluruhan. Kesanggupan untuk menyesuaikan diri itu, ia penuh dengan semangat dan kebahagian dalam hidup.[27]
Â
      Untuk dapat menyesuaikan diri dengan diri sendiri, kita harus lebih dulu mengenal diri kita dan menerimanya sebagaimana adanya, lalu bertindak sesuai dengan kemampuan dan karangan yang ada pada kita.
Â
      Disamping itu, kita juga harus mengenal, memahami dan meneliti orang lain dari segala segi secara objektif. Jangan kita melihat dan menilai orang lain secaea subjektif, yaitu menurut perasaan dan ukuran kita; tapi usahakanlah melihat orang dengan ukuran-ukuran orang itu sendiri. Kita harus mengenal keistimewaan orang yang disamping kekurangan atau kelemahn-kelemahannya.
Â
      Selanjutnya perlu pula diketahui lingkungan, termasuk kaidah-kaidah sosial, peraturan-peraturan, undang-undang, adat kebiasaan, ajaran agama yang dianut dan suasana pada umumnya. Dalam tindakan, pandangan dan apa saja yang terjadi, kita tidak boleh melupakan dimana kita berada, agar tindakan kita tidak bertentangan dengan peraturan dan kebiasaan yang berlaku, serta menyadari sepenuhnya akan kewajiban kita terhadap lingkungan itu.
Â
      Menurut definisi yang kedua ini, orang yang sehat mentalnya ialah orang yang dapat menguasai sagala faktor dalam hidupnya, sehingga ia dapat menghindarkan tekanan-tekanan perasaan atau hal-hal yang membawa kepada frustasi.
Â
      Kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan manfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kepada kebahagiaan diri dan orang lain ; serta terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa.