Mohon tunggu...
MEIRISMAN HALAWA
MEIRISMAN HALAWA Mohon Tunggu... Guru - H sofona osara

Lahir di Gunungsitoli, 18 Mei 1979

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Eksperimen

12 November 2024   12:03 Diperbarui: 12 November 2024   12:06 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 

Laki-laki itu terkejut. Sebuah suara lembut bergema terdengar tak jelas dari mana arahnya. Ia melirik ke kiri-ke kanan, berbalik, melihat ke atas dan ia tak menemukan siapapun. " Si...siapa, Anda?" suaranya gemetar dan sepertinya ia mau menangis. "Di mana saya..?"

 

Sebenarnya pertanyaan terakhir menurutnya  tak ada gunanya.

 

 "Engkau berada di rumah, Anakku."

 

Jelas, Ini bukan rumahnya. Tak ada ruangan di rumahnya yang akan ia  berwarna putih. Itu warna mengerikan baginya. Kalau saja ia sekarang berada di suatu tempat yang  akrab dan nyaman, di dunianya,  laki-laki itu akan menertawai selera tuan rumah mengenai warna pilihannya.  Tapi yang ia lakukan hanya  menelan ludah. Kerongkongannya benar-benar kering. Ia. takut,  panik dan....apa saja yang tak ia senangi. " Di mana saya..?" ujarnya gemetar, " Kenapa ini bisa terjadi, Tuhan? Kenapa?"

 

Tangisnya pecah begitu saja. Rasa pilu dan sedih yang mendalam -- yang tak pernah ia rasakan sebelumnya -- menghujam deras di ulu hatinya. Kenangan tentang pengalaman yang pernah ia jalani  tiba-tiba membuat ia merindukan hal-hal sederhana : minum kopi, memandang Barasi, istrinya atau sekedar duduk di teras sambil membaca koran. Ia merindukan itu.  Semuanya.

 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun