"Kamu gila ! Sinting..!" seru polisi yang menangkapnya, " Jangan kamu jual nama Tuhan atas apa yang kamu lakukan. Terlalu menjijikkan perbuatanmu.  Tak pantas  nama Tuhan disangkutpautkan."
Â
"Tapi..tapi saya tak berbohong...Saat itu saya dirampok dua orang bertopeng. Mereka menembak saya. Saya pikir saya pasti sudah mati. Di alam kematian saya dibangunkan oleh suara malaikat.. Malaikat itu meminta saya melakukan hal ini. Saya..saya tak berbohong..!"
Â
"Orang ini gila!"
Â
I X
Â
Barasi masih sedih. Sepeninggal ayahnya, dadanya masih begitu sesak. Potongan wawancara pembunuh ayahnya masih terngiang di kepalanya. Mula-mula tanpa arti. Tapi sepertinya ia bisa merangkai sesuatu. Seseorang pasti bisa ditanya tentang semua hal ini.
Â
"Barasi, kamu di sini rupanya?"