Seminar bisnis sudah selesai beberapa menit yang lalu. Yuna dan Yeri pergi ke restoran untuk makan bersama karena cacing dalam perut mereka sudah meronta-ronta meminta untuk diisi makanan.
"Kak, Bunda sudah sehat?"
"Sudah, kau tenang saja aku akan merawatnya dengan baik."
"Bukan seperti itu, aku rindu Bunda. Jika saja aku boleh menelpon Bunda mungkin rinduku bisa terobati barang sedikit."
"Tidak apa, libur semester kau bisa mengunjungi Bunda." Jawab Yuri sambil mengusak rambut hitam Yuna.
Tanpa disadari oleh mereka, ada dua laki-laki remaja yang sedang menatap interaksi mereka. Keduanya hanyut dalam keheningan menunggu sang pelayan membawakan makanan mereka sembari menatap kedua wanita cantik yang sedang menyantap hidangannya.
Yuna sudah selesai makan, ia merogoh saku seragamnya dan mengeluarkan benda pipih lalu membuka artikel dan mencari tahu tentang bisnis di sana.
Yuna hanyut dengan bacaannya. Yuri pun memeriksa ponselnya sesekali, takut jika sang atasan tiba-tiba menghubunginya.
"Jadi? Kau kemari ingin mempelajari bisnis?" Tanya Yuri memecah keheningan.
Yuna mendongakkan pandangannya. "Sebenarnya aku hanya penasaran siapa bintang tamu spesial. Tetapi setelah dipikir-pikir aku tidak menyesal mengikuti seminar ini. Ya seperti mendapat pelajaran jika akan memulai bisnis. Kau sendiri? Ingin memulai bisnis?"
Yuri menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. "Begitulah, aku masih mencari partner. Apakah kau mau? Atau ada orang yang bisa dijadikan partner bisnis?"