"Silahkan masuk."
Semua orang melihat ke arah datangnya sang bintang tamu. Yuna membelalakkan matanya, ia terkejut melihat sang kakak kelas yang beberapa hari lalu ia ajak bicara saat di kantin sedang berada di gedung yang sama dengannya. Sebagai bintang tamu spesial.
"Perkenalkan nama saya Suga." Ucap Suga setelah duduk di tempat yang sudah disediakan.
"Oke mari kita mulai untuk sesi saya. Benar tadi kata bu Susi bahwa bisnis itu bukan tentang siapa yang mau. Tapi tentang siapa yang akan bertahan. Memang awalnya akan sangat sulit jika kita tidak punya relasi. Tahun-tahun pertama pasti sangat akan berat. Ya semoga kalian berhasil memulai bisnis."
Semua orang tak bergeming ketika Suga menjelaskan tahap-tahap berbisnis. Pembawa acara pun kembali mengeluarkan suaranya setelah menyimak penjelasan dari Suga.
"Silahkan jika ada yang ingin bertanya."
Semua orang berebut mengangkat tangannya tinggi-tinggi. suga memilih orang berseragam SMA Golden yang duduk di barisan atas pojok kanan.
"Nama saya Yuta, beberapa hari lalu saya membaca berita tentang kak Suga di artikel. Dalam artikel tersebut kakak dikatakan berhasil membeli saham di perusahaan Big Hat. Bagaimana awalnya kakak merintis bisnis? Sedangkan tidak ada yang menyokong kakak dengan harta jika bangkrut."
Yuna menengok kanan kiri mencari sumber suara. Namanya tidak asing. Setelah ia menemukan sumber suara ternyata benar teman sekolahnya yang bertanya. Dengan pakaian sekolah yang sama dengan yang ia kenakan saat ini.
"Tidak punya harta bukan berarti tidak punya keberanian. Pertama kali saya berbisnis banyak sekali kendala. Seperti ditipu, bangkrut dan lain-lain. Tapi ingat teruslah berusaha dan memperbanyak relasi. Ini bukan berarti anak konglomerat saja yang bisa berbisnis. Kita semua bisa berbisnis di sini. Tinggal hasilnya apakah kita bertahan atau menyerah di tengah jalan." Jelas Suga.
"Ada lagi yang mau bertanya?"